Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Transformasi Digital Hingga Ketahanan Pangan, Arsjad Rasjid Ungkap 5 Isu Ekonomi Prioritas ASEAN-BAC

        Transformasi Digital Hingga Ketahanan Pangan, Arsjad Rasjid Ungkap 5 Isu Ekonomi Prioritas ASEAN-BAC Kredit Foto: KADIN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sekaligus Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid, telah mencapai kesepakatan dengan para Menteri Ekonomi di kawasan ASEAN mengenai lima isu prioritas ASEAN-BAC. 

        Arsjad menyampaikan kesepakatan ini dicapai melalui partisipasi ASEAN-BAC dalam acara ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat 2023 pada 20-22 Maret 2023 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

        Baca Juga: Wamendag Jerry Optimistis Keketuaan Indonesia Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Lebih Baik

        "Dalam pertemuan ini, lima prioritas yang disampaikan untuk penyelesaian isu perekonomian dan perdagangan di kawasan ASEAN meliputi transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, kesehatan, ketahanan pangan, serta perdagangan dan investasi," ungkap Arsjad, dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (24/3/2023).

        Dia menjelaskan lima aspek tersebut akan tertuang dalam legacy projects ASEAN-BAC, yaitu Digital Lending Platform, ASEAN Net Zero Hub, Carbon Center of Excellence, ASEAN Business Entity, ASEAN One Shot Campaign, dan Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Product

        "Melalui legacy projects, kami juga berkomitmen untuk mengoptimalkan kawasan ASEAN dan mendukung tujuh Priority Economic Deliverables (PED), salah satunya adalah pembentukan unit pendukung Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)," lanjutnya.

        Arsjad menuturkan pembentukan unit RCEP tersebut dilakukan untuk mewadahi aktivitas perekonomian dan perdagangan yang inklusif dan mampu mengakomodasi kepentingan bisnis, termasuk melakukan fasilitasi transfer teknologi dan investasi di wilayah tersebut.

        Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Regional, Arsjad Rasjid Gandeng Malaysia

        Melalui pertemuan ini, Arsjad juga menyatakan inisiatif prioritas isu ASEAN-BAC telah didukung oleh seluruh Menteri Ekonomi di Kawasan ASEAN dengan tujuan mewujudkan kemitraan ekonomi ASEAN yang terintegrasi, terhubung, dan berkelanjutan.

        "Penting untuk dicatat bahwa menurut data dari Sekretariat ASEAN, perdagangan intra-ASEAN hanya menyumbang 23,5% dari total perdagangan kawasan pada tahun 2019, sementara 76,5% sisanya adalah dengan mitra eksternal," ungkapnya. 

        Menurut Arsjad, terdapat tiga tantangan yang dihadapi oleh ASEAN. Pertama, prevalensi hambatan non-tarif di wilayah ini semakin meningkat. Kedua, digitalisasi inisiatif ASEAN Single Window (ASW) masih perlu diperbaiki, dan ketiga adalah perlunya peningkatan mobilitas tenaga kerja terampil di wilayah ASEAN. 

        "Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang efektif untuk menghapus hambatan non-tarif dan meningkatkan perdagangan dalam ASEAN," ucapnya.

        Baca Juga: Arsjad Rasjid Soal Larangan Impor Baju Bekas: Thrifting Itu Transaksi Jual Beli Ilegal!

        Dia menilai, investasi dalam teknologi mutakhir dan koordinasi prosedur kepabeanan regional perlu dilakukan agar manfaat ASW dapat dimaksimalkan.

        "Selain itu, harmonisasi Mutual Recognition Agreements ASEAN dibutuhkan untuk menciptakan pasar tenaga kerja ASEAN yang terintegrasi, mengingat peraturan yang berbeda-beda antara negara anggota," sambungnya.

        Di samping itu, kata Arsjad, negara-negara ASEAN harus membangun komunitas ekonomi dengan pendekatan people to people dan business to business

        Ia mengatakan hal ini dapat mempercepat transformasi kawasan melalui sentralitas, inovasi, dan inklusivitas. 

        Baca Juga: Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid: Pertumbuhan Ekonomi Harus Membawa Manfaat Bagi Semua Negara Anggota

        Lebih lanjut, menurut Arsjad, dengan populasi sejumlah 700 juta jiwa dan pertumbuhan ekonominya mencapai rata-rata 5,5 persen, ASEAN memiliki komunitas yang kuat di dunia. 

        "ASEAN-BAC berkomitmen untuk memajukan sentralitas ASEAN serta mempromosikan inklusivitas yang lebih besar dalam perdagangan di bawah kepemimpinan ASEAN–BAC Indonesia," tutup Arsjad.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: