Mahasiswa Tunjukkan Tikus Berkepala Puan, DPR Geram: Harusnya Lebih Santun, Kami Dipilih oleh Rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) balik memberikan kritikan telah terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Hal ini terkait dengan kritikan pedas dari kalangan mahasiswa untuk wakil-wakil rakyat di Senayan. Mereka menyamakan jajaran legislator sebagai tikus termasuk Puan Maharani.
Baca Juga: Perppu Cipta Kerja Ditolak Sana-sini, Pimpinan DPR Sarankan Hal Ini: Bagi yang Menolak...
Kritikan pedas tersebut berbuah ucapan pedas pula dari jajaran DPR. Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Junimart Girsang misalnya, ia mengatakan seharusnya mahasiswa bisa menyampaikan kritik secara lebih sopan.
"Menurut saya adik-adik mahasiswa yang mengatasnamakan BEM UI ini harus belajar cerdas dan santun. Rakyat mana yang mereka wakili," kata Junimart kepada wartawan, Kamis (23/3/2023).
Ia juga menillai kalau kritik yang dilakukan BEM UI tersebut terkesan provokatif. Ketimbang membuat video dan menyebarkannya di media sosial, BEM UI disebutnya bisa saja menyampaikan kritik melalui forum resmi.
"Kritik disampaikan saja melalui forum resmi bukan provokatif dan cenderung melecehkan rakyat. DPR itu dipilih langsung oleh rakyat. Monggo diterjemahkan sendiri," terangnya.
Baca Juga: Soal Jokowi Larang Kegiatan Buka Puasa Bersama, Pimpinan DPR: Saya Rasa untuk Menghindari...
Sementara itu, anggota DPR RI dari Fraksi PAN Guspardi Gaus mewanti-wanti BEM UI soal Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) terkait penyebaran video Puan berbadan tikus.
"Tentu kurang elok secara umum tentu saya mengimbau kepada pengguna ITE, kalau melakukan kritikan itu silakan karena kita adalah negara demokrasi, tetapi tetap terkendali tidak perlu emosi," ucapnya.
Baca Juga: Berani 'Senggol' Puan Maharani dan Jajaran DPR, BEM UI Terima Risikonya: Buzzer Mulai Menyerang!
Kemudian, Bendahara Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ahmad Sahroni menilai kalau kritik itu semestinya bisa disampaikan melalui koridor yang seharusnya. Alih-alih menyelesaikan masalah, apa yang dilakukan BEM UI dianggapnya malah akan menimbulkan masalah anyar.
"Jangan dengan hal-hal yang simbolis, apalagi sudah menyerang martabat dan personal seseorang. Hal ini tidak memberi solusi bahkan bisa membawa ke masalah baru. Karena suka tidak suka ada undang-undang yang melindungi hak personal ini," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: