Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan E-Booklet "Mudik Jelajah Masjid #DiIndonesiaAja" dalam rangka menyambut musim mudik dan libur Lebaran 2023.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, mengatakan bahwa E-Booklet ini diluncurkan seiring dengan meningkatnya mobilitas wisatawan di masa libur Lebaran yang diperkirakan akan mencapai angka 125 juta-130 juta pergerakan.
Baca Juga: Kemenparekraf Gelar Bimtek 'Tematik' bagi 300 Pelaku Ekraf di Jakarta Barat
"Namun, dugaan angka ini akan meningkat, kenapa? Karena kita baru saja lepas dari (pandemi) COVID-19 dan saya yakin euforia ini akan makin tinggi karena semua orang mau mudik," kata Vinsensius.
Vinsensius menjelaskan, peluncuran E-Booklet ini merupakan bagian dari program "Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja" serta bertujuan memanfaatkan momentum musim mudik Lebaran untuk memberikan informasi kepada pemudik tentang berbagai hal. Di antaranya terkait apa saja destinasi wisata yang ada di jalur mudik, terutama masjid-masjid yang memiliki keunikan, menawarkan diversifikasi produk wisata, serta meningkatkan peringkat Indonesia di Global Muslim Travel Index, di mana saat ini Indonesia diketahui berada di peringkat kedua.
"Dengan E-Booklet ini kami yakin Indonesia bisa meraih peringkat pertama di Global Muslim Travel Index," kata Vinsensius dalam keteranganya, Selasa (28/3/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, peluncuran E-Booklet ini dinilai sangat tepat bagi para pemudik untuk memilih masjid yang ingin disinggahi dalam perjalanan mudik. "Selama mudik orang itu perlu istirahat dan salat. Masjid-masjid ini bisa menjadi selling point yang akan mendorong pergerakan (ekonomi)," ujar Sandiaga.
Sementara itu, Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf, Itok Parikesit, menambahkan, e-booklet ini merangkum 27 masjid dengan potensi wisata yang telah diseleksi melalui proses self assessment. Ke depannya, e-booklet ini akan dikembangkan lebih lanjut menjadi e-catalogue yang merangkum 230 masjid di Indonesia.
"Ke depan kita harapkan 230 masjid di 13 provinsi ini bisa dirangkum ke dalam e-catalogue dalam rangka menunjang pariwisata minat khusus. Di samping itu (e-catalogue) ini diharapkan dapat menunjukkan potensi-potensi wisata minat khusus lainnya," ucap Itok.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: