Soal Korupsi Tukin di Kementerian ESDM, Arifin Tasrif: Indikasi Dilakukan Beberapa Orang
Aroma korupsi Tunjangan Kinerja (Tukin) di Kantor ESDM menguat. Korupsi yang disebut-sebut bernilai puluhan miliar itu melibat sejumlah orang.
Mengenai hal ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menyebut dugaan korupsi tunjangan kinerja (tukin) pegawai di kementeriannya tahun anggaran 2020-2022, terindikasi melibatkan sejumlah orang.
Hal itu dikatakan Arifin Tasrif, ketika ditanya awak media di lingkungan Istana Kepresidenan.
“Indikasi kurang lebih ya beberapa oranglah,” kata Arifin kepada awak media, Selasa, 28 Maret.
Arifin tak mengungkapkan lebih lanjut berapa jumlah pasti orang yang terindikasi terlibat dugaan korupsi yang sedang disidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.
Dia menambahkan, sejauh ini dugaan korupsi itu baru terindikasi melibatkan satu direktorat jenderal (ditjen) di Kementerian ESDM, sembari merujuk pada keterangan yang sudah lebih dulu disampaikan KPK.
Diketahui, Senin siang, 27 Maret, KPK telah menggeledah kantor Ditjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM di Tebet, Jakarta Selatan, terkait kasus dugaan korupsi tukin pegawai tahun anggaran 2020-2022.
Menurut Arifin, penyidikan itu merupakan tindak lanjut atas temuan yang diperoleh dari aduan masyarakat.
“Jadi memang temuan ini dari aduan masyarakat untuk kami ketahui, kemudian berproses. Jadi, ini tunggu hasil dari pemeriksaan,” kata Arifin.
Dia juga meminta semua pihak bersama-sama mengikuti proses penyidikan KPK. “Tunggu hasil daripada pemeriksaannya, semuanya kita harus tunggulah,” tambahnya.
Arifin meyakini hasil pemeriksaan yang saat ini berjalan bisa menjadi bahan perbaikan ke depan. Dia juga mengakui bahwa Kementerian ESDM masih harus melakukan pengawasan lebih ketat termasuk memperbaiki beberapa prosedur penyerta.
Sebelumnya, KPK menyampaikan dugaan hasil korupsi tukin pegawai Kementerian ESDM bernilai puluhan miliar rupiah tersebut diduga digunakan untuk pemenuhan proses pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Termasuk dugaannya dalam rangka untuk pemenuhan proses-proses pemeriksaan oleh BPK,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri. (jp/fajar)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto