Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Potensi Di-blacklist FIFA, Indonesia Wajib Menanggung Sanksinya Juga Ya!

        Potensi Di-blacklist FIFA, Indonesia Wajib Menanggung Sanksinya Juga Ya! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kabar mengejutkan datang dari induk sepak bola dunia, Federation Internationale de Football Association (FIFA) alias Federasi Sepak Bola Internasional.

        Secara resmi, FIFA memutuskan mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Otomatis, Indonesia tak lagi bisa menjadi penyelenggara event sepak bola terakbar kedua sejagad itu.

        Baca Juga: Indonesia Minta Sepak Bola Gak Dipolitisasi Dihadiahi FIFA Pencabutan Tuan Rumah, Pengamat: Kalau Bukan Politik, Kok Rusia Di-banned

        Polemik penolakan atas keikutsertaan Timnas Israel menjadi pencetusnya, sehingga FIFA memutuskan membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Apalagi, Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ikut menolak.

        Ada konsekuensi yang akan diterima Indonesia sebagai imbas batal jadi tuan rumah event besar FIFA.

        Apalagi, telah jauh-jauh hari disiapkan, namun justru bermasalah jelang kick off. Rencananya, Piala Dunia U-20 2023 akan digelar 20 Mei-11 Juni.

        FIFA memutuskan Indonesia tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Oktober 2019. Sayang, malam tadi, FIFA telah mencabut mandat itu.

        "Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 World," tulis FIFA di laman resminya, Rabu (29/3/2023).

        Selanjutnya, tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin. Tanggal pelaksanaan turnamen saat ini tetap tidak berubah. Dalam pengumuman itu, FIFA juga menyentil sanksi yang kemungkinan diberikan kepada Indonesia atas ketidakbecusan mengurus kepercayaan yang diberikan.

        "Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," sambung pengumunan itu lagi.

        "FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022."

        Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Ketua PSSI Erick Thohir.

        Masih dalam pengumuman itu, pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Ketua PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: