Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Minta Sepak Bola Gak Dipolitisasi Dihadiahi FIFA Pencabutan Tuan Rumah, Pengamat: Kalau Bukan Politik, Kok Rusia Di-banned

Indonesia Minta Sepak Bola Gak Dipolitisasi Dihadiahi FIFA Pencabutan Tuan Rumah, Pengamat: Kalau Bukan Politik, Kok Rusia Di-banned Kredit Foto: Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

FIFA resmi merilis pernyataan bahwa Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena penolakan terhadap Timnas Israel dari beberapa pihak.

Dalam keterangannya, FIFA tidak menyebut alasan pembatalan itu karena Israel tapi disebabkan Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 lalu.

Baca Juga: Gegara Sepak Bola, Indonesia dan Israel Jadi Punya Konfliknya Sendiri

Sementara itu, Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa olahraga dan politik tidak boleh dicampuradukkan dan negaranya akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 meskipun ada kontroversi mengenai partisipasi Israel di turnamen tersebut karena konfliknya dengan Palestina.

Ia mengutip pernyataan Zuhair Al Shun, duta besar Palestina untuk Indonesia, yang mengatakan bahwa ia memahami kewajiban Indonesia untuk menjadi tuan rumah bagi semua tim yang memenuhi syarat sesuai dengan peraturan FIFA, badan sepak bola internasional.

"Sejauh menyangkut Piala Dunia U-20, kami setuju dengan duta besar Palestina untuk Indonesia, bahwa FIFA memiliki aturan yang harus dipatuhi oleh para anggotanya. Jadi, jangan mencampuradukkan olahraga dengan politik," kata Jokowi.

"Saya jamin partisipasi Israel tidak ada hubungannya dengan posisi politik luar negeri kita yang konsisten terhadap Palestina karena dukungan kita terhadap Palestina selalu kuat dan tegas," kata Jokowi dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi.

Seperti dikutip dari Eurasia Review, beberapa analis mengatakan bahwa olahraga seharusnya tidak dipolitisasi, namun mengakui bahwa sepak bola sering kali memiliki implikasi politik.

"FIFA juga melarang Rusia untuk berpartisipasi dalam pertandingan internasional karena menginvasi Ukraina, yang juga merupakan bentuk politisasi. Jadi sikap FIFA tidak menunjukkan bahwa sepak bola terlepas dari politik," kata Reza Widyarsa, dosen hubungan internasional di Universitas Paramadina, kepada BeritaBenar.

Namun, Indonesia dapat menghadapi sanksi dari FIFA jika terus menolak keikutsertaan Israel, kata beberapa analis.

"Pembatalan pengundian tersebut disebabkan oleh manuver politik yang dilakukan oleh para politisi yang melanggar peraturan FIFA," kata Akmal Marhali, seorang analis sepak bola Indonesia, kepada BenarNews.

Para pemain Indonesia tetap berharap turnamen ini dapat diselenggarakan tanpa hambatan.

"Kami telah mempersiapkan diri untuk waktu yang lama," kata seorang pemain yang tidak mau disebutkan namanya karena alasan privasi kepada BenarNews.

"Kami berharap kami masih bisa bermain di Piala Dunia, karena itu adalah impian para pemain sepak bola," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: