Masih Bisa Piala Dunia U-20 Terselenggara di Indonesia? Aktivis Kasih Solusi: Tetap Laksanakan, Tapi Israel Mainnya di Kutub Utara!
Aktivis dan advokat Ahmad Khozinudin angkat suara soal polemik penolakan Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Israel yang akan bertanding di Piala Dunia U-20 yang sedianya akan dilaksanakan di Indonesia.
Khozinudin menilai penolakan sebagian pihak soal kedatangan timnas Israel wajar mengingat sejarah kedekatan Indonesia dan Palestina.
“Karena membiarkan pemain Israel di Indonesia sama saja pengkhianatan terhadap saudara kita di Palestina,” ujar Khozinudin melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Kamis (30/3/23).
Meski demikian, Khozinudin mengungkapkan event Piala Dunia U-20 sendiri tak jadi masalah dan ia juga berharap tetap dilaksanakan.
Timnas Israel juga menurutnya silakan untuk ikut tetapi dengan ketentuan khusus yakni tiap mereka bermain, harus dilakukan di tempat lain. Khozinudin menilai Timnas Israel tak boleh bermain di tanah Indonesia.
“Menjadi peserta kontestasi ini silakan, tapi pelaksanaan pertandingannya khusus Israel jangan di Indonesia. Silakan bertanding, jangan di Indonesia,” jelasnya.
Khozinudin menjelaskan rekam jejak Israel yang menurutnya melakukan penjajahan terhadap Palestina dan melakukan tindakan biadab sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dipegang Indonesia.
Karenanya kalaupun Piala Dunia ini tetap berlangsung, Israel harus main di luar Indonesia.
“Israel disuruh bertanding di negara lain, misalkan keseluruhan cara U-20 selain Israel dilaksanakan di Indonesia, khusus Israel disuruh bertanding di kutub utara atau kutub selatan kan cukup,”
Untuk diketahui, Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA telah resmi memutuskan bahwa Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Ketua PSSI, Erick Thohir mengungkapkan pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin melakukan Lobi berharap Indonesia bisa tetap jadi tuan rumah event tersebut, tetapi keputusan telah dibuat oleh FIFA.
"Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu," kata Erick dari Doha, seperti dikutip dari keterangan yang dibagikan ke media, Rabu, 29 Maret 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: