Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perkuat Teritorial Perbatasan RI-PNG, Kemen-PUPR Bangun 1.098,33 KM Jalan Lintas Batas Papua

        Perkuat Teritorial Perbatasan RI-PNG, Kemen-PUPR Bangun 1.098,33 KM Jalan Lintas Batas Papua Kredit Foto: PUPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan jalan perbatasan di beberapa kawasan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Salah satunya ialah Pembangunan Jalan Perbatasan Papua sebagai salah satu upaya untuk memperkuat teritorial perbatasan antara Republik Indonesia dengan Papua Nugini sepanjang 1.098,33 km.

        Pembangunan ini dalam rangka meningkatkan konektivitas antar wilayah serta membuka akses daerah terisolir. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jaringan jalan perbatasan merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI.

        Baca Juga: Kementerian PUPR Akan Percepat Pembangunan Jalan Khusus Truk Batu Bara di Jambi

        "Jaringan jalan perbatasan ini merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI dengan fungsi sebagai pertahanan dan keamanan negara dan mendukung pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan," kata Basuki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (30/3/2023).

        Basuki menambahkan, tantangan dalam pembangunan jalan perbatasan di Papua adalah gangguan keamanan, kondisi alam yang masih berupa hutan, pegunungan, serta cuaca. Di samping itu, keterbatasan material konstruksi serta akses ke lokasi juga sulit dicapai sehingga logistik dan tenaga kerja sulit didapat.

        "Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap mengingat medan yang dilalui sangat berat karena harus melintasi pegunungan terjal, menembus hutan yang sangat sulit untuk para pekerja konstruksi dan mobilisasi alat kerja," tambah Basuki.

        Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, Pembangunan Jalan Perbatasan Papua terbagi menjadi 3 segmen:

        • Segmen 1 Jayapura–Arso–Waris–Yeti dengan panjang 127,56 km;
        • Segmen 2 Yeti Ubrub–Oksibil sepanjang 302,36 km; dan
        • Segmen 3 Oksibil–Tanah Merah–Muting–Merauke sepanjang 668,41 km.

        "Saat ini, progres fisik pembangunan Segmen 1 Jayapura–Arso–Waris–Yeti telah mencapai 100%. Sementara, Segmen 2 Yeti–Ubrub–Oksibil telah mencapai 49,10%, Segmen 3 Oksibil–Tanah Merah–Muting–Merauke telah mencapai 87.02% sehingga total jalan perbatasan di Papua yang sudah terbangun sepanjang 944.44 km," jelas Hedy.

        Pelaksanaan pembangunan jalan perbatasan Papua pada Segmen 1-3 dari periode tahun 2015–2022 dengan anggaran sebesar Rp1,283 triliun dan ditargetkan penyelesaian pembangunan secara bertahap dengan target kondisi jalan pada akhir tahun 2024 adalah hutan sepanjang 146,79 km, jalan tanah sepanjang 181,86 km, dan jalan aspal sepanjang 769,68 km.

        "Selain memperkuat teritorial perbatasan antarnegara, Pembangunan Jalan Perbatasan Papua ini bertujuan untuk membuka keterisolasian dan memperlancar konektivitas pusat ekonomi wilayah sehingga memudahkan transportasi barang dan manusia yang akan berdampak pada penurunan harga barang dan jasa di Papua," jelas Hedy.

        Kehadiran jalan perbatasan dan akses menuju perbatasan diharapkan dapat membuka keterisolasian wilayah yang sangat membantu masyarakat di daerah perbatasan. Dengan terbangunnya infrastruktur jalan, kebutuhan pokok akan dapat diperoleh dengan lebih mudah dan murah sehingga mengurangi kesenjangan antar wilayah di Indonesia.

        Pada tahun 2023, pembangunan jalan perbatasan masih menjadi prioritas pemerintah. Kementerian PUPR menargetkan 3.707 km pembangunan jalan perbatasan di seluruh Indonesia, seperti di Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua dapat selesai hingga akhir tahun 2024. Adapun target kondisi konstruksi jalan perbatasan ialah perkerasan aspal sepanjang 1.717,66 km, agregat 434,97 km, tanah 1.000,11 km km, serta kemungkinan menyisakan 198,84 km berupa hutan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: