Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengamat Bilang Suasana Hati Jokowi Sedang Tidak Happy, Gara-gara Ganjar Pranowo dan Wayan Koster?

        Pengamat Bilang Suasana Hati Jokowi Sedang Tidak Happy, Gara-gara Ganjar Pranowo dan Wayan Koster? Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sedang dalam kondisi suasana hati yang tidak baik-baik saja usai menyinggung komitmen guarantee country host dan city host yang ditandangani jajaran pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Tetapi justru batal di detik-detik akhir drawing Piala Dunia U-20 yang harusnya digelar akhir Maret.

        Atas hal ini, Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menduga penyebabnya karena sikap Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster selaku dua gubernur yang keras menolak Timnas Israel hingga Indonesia dicoret sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20.

        Baca Juga: Penolakan Timnas Israel Kental Nuansa Pertarungan Jokowi Vs Megawati, Rocky Gerung: FIFA Bakal Terkaget-kaget!

        "Jelas itu secara eksplisit kelihatan sekali Jokowi ini tidak happy gitu ya, karena penolakan itu justru terjadi last minute jelang drawing Piala Dunia U-20," ujar Adi dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Ahad (2/4/2023).

        Karena itu, pernyataan Jokowi yang menyebut komitmen guarantee country host dan city host telah diteken Pemerintah baik pusat maupun pemerintah daerah yang menjadi lokasi pertandingan U20 digelar memang ditujukan untuk kedua gubernur tersebut.

        "Tentu pernyataan Jokowi yang menyinggung tentang Kepala Daerah yang telah meneken tentang city host penyelenggaraan Piala Dunia U20 tapi mereka justru menolak ini pasti terkait dengan sejumlah kepala daerah PDIP yang menolak kedatangan Timnas Israel," ujarnya.

        Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini menilai, semestinya jika kepala daerah itu menolak Timnas Israel, harusnya disampaikan sejak awal dan jauh-jauh hari.

        "Kalau pun toh menolak kan mestinya dilakukan jauh-jauh hari. Ini menunjukkan ada suasana hati yang sepertinya hubungan antara Jokowi, hubungan dengan PDIP, hubungan dengan sejumlah kepala kepala daerah dari PDIP itu sedang tidak baik baik saja," ujar Adi.

        Baca Juga: Eks Ketum PSSI Turun Gunung Minta Pihak yang Tak Paham Bola untuk Diam, Netizen Colek Ganjar Pranowo: Dengerin Tuh...

        Adi melanjutkan, hal ini juga yang menjadi alasan kenapa dalam pertemuan Jokowi dengan ketua umum partai koalisi pemerintah tidak dihadiri oleh PDIP. Apalagi, di saat bersamaan kubu Pemerintah berseberangan dengan sikap politik PDIP yang menolak timnas Israel.

        "Kubu pemerintah itu terlihat begitu kecewa dengan adanya penolakan dari PDIP, sejumlah kepala-kepala daerah dari PDIP yang itu ditengarai menjadi biang kerok terkait dengan batalnya Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan akbar tanding bola U-20 Piala Dunia ya," ujarnya.

        Sehingga dia menilai, PDIP juga nampak tidak nyaman dengan Pemerintah maupun partai koalisi. "PDIP kelihatan enggak nyaman dan enggak happy gitu ya, sepertinya melihat pemerintah kok tidak sejalan dengan sikap politik mereka yang jelas-jelas menolak Timnas Israel untuk datang ke Indonesia," ujarnya.

        Sebelumnya, dalam sambutannya Presiden Jokowi menyampaikan keluh kesahnya terkait Indonesia yang gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023. Jokowi menyampaikan kilas balik perjuangan Indonesia untuk menjadi tuan rumah, mengingat betapa panjang proses yang Indonesia lalu untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Sebab, Indonesia harus bersaing dengan puluhan negara lain yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia.

        Baca Juga: Siap Buka-bukaan Soal Piala Dunia U-20, Ganjar Pranowo Berkaca-kaca Dicecar Najwa Shihab: 'Ini Perintah Ibu Mega?'

        "Karena apapun itu sudah, sulitnya, sangat sulit sekali untuk bisa menjadi tuan rumah, itu yang mengajukan bukan satu dua tiga, puluhan negara mengajukan dan kita juga ikut mengajukan, lobi sana lobi sini menyampaikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas kita," ujar Jokowi.

        Kepala negara melanjutkan, hingga akhirnya dari tiga negara Indonesia masuk diantaranya yang menjadi tuan rumah. Kemudian Indonesia mempersiapkan segala sesuatunya selama tiga tahun terakhir

        "Lapangannya dicek, perbaiki, dicek lagi, diperbaiki di cek lagi, tidak semudah itu, dan saat ini menandatangani Guarantee Country Host di situ sudah tercantum semuanya apa apa yang harus kita komitmen kan dan kita tanda tangan," ujarnya.

        Selain itu, kata Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, seluruh provinsi maupun kota yang ditunjuk sebagai penyelenggara tuan rumah Piala Dunia telah meneken komitmen.

        "Provinsi maupun kota yang ditunjuk itu juga ada tanda tangan city host, komitmen ada semuanya tanda tangan tanda tangan," ujarnya.

        Baca Juga: Momen Saat Kiai Beri Semangat ke Ganjar Pranowo: Pokoknya Biarkan Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu!

        Namun demikian, menjelang detik-detik penyelenggaran, justru ada penolakan dari sejumlah daerah yang menjadi tempat digelarnya pertandingan yakni Jawa Tengah dan Bali.

        "Tetapi ya memang itu sudah menjadi kehendak Allah kita terima sebagai sebuah pembelajaran ke depan agar tidak terjadi lagi, itu aja yang bisa kita ambil pelajaran dari urusan bola. tetapi haduh pusing pusing betul ngurus bola," ujar Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: