Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Inilah Penampakan Ikan Terdalam dari Jepang yang Berhasil Difilmkan Ilmuwan

        Inilah Penampakan Ikan Terdalam dari Jepang yang Berhasil Difilmkan Ilmuwan Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Tokyo -

        Tim ekspedisi ilmiah gabungan Jepang-Australia berhasil menangkap gambar dan memfilmkan ikan lebih dari 5 mil (8 kilometer) di bawah permukaan laut untuk pertama kalinya. 

        Kepala ilmuwan ekspedisi, Profesor Alan Jamieson, pada Senin (3/4/2023) mengatakan bahwa dua ikan siput tertangkap dalam perangkap yang dipasang 8.022 meter di bawah air di Palung Jepang, di selatan Jepang, selama pelayaran selama dua bulan oleh tim dari University of Western Australia (UWA) dan Universitas Ilmu Kelautan Tokyo.

        Baca Juga: Sampai-sampai Disebut Langka Oleh Para Ilmuwan, Ini Penjelasan Ilmiah Gempa Dahsyat Turkiye

        Ikan siput, dari spesies Pseudoliparis belyaevi, adalah yang pertama kali ditangkap di bawah 8.000 meter, kata ekspedisi tersebut. Tidak segera jelas seberapa besar ikan itu, tetapi spesies ini tercatat mencapai panjang hampir 11 cm (4,3 inci).

        Kamera yang dioperasikan dari jarak jauh yang diturunkan dari DSSV Pressure Drop oleh ekspedisi gabungan, bagian dari studi 10 tahun tentang populasi ikan terdalam di planet ini, juga merekam spesies ikan siput yang tidak diketahui berenang di kedalaman 8.336 meter di Palung Izu-Ogasawara di lepas pantai selatan Jepang.

        "Palung Jepang adalah tempat yang luar biasa untuk dijelajahi; parit-parit ini sangat kaya akan kehidupan, bahkan sampai ke dasarnya," kata Jamieson, pendiri Pusat Penelitian Laut Dalam Minderoo-UWA.

        "Kami memberi tahu orang-orang sejak usia dini, sejak usia dua atau tiga tahun, bahwa laut dalam adalah tempat yang mengerikan dan menakutkan yang tidak boleh Anda kunjungi, dan hal ini akan tumbuh seiring berjalannya waktu," kata Jamieson.

        "Kita tidak menghargai fakta bahwa pada dasarnya (laut dalam) adalah sebagian besar planet Bumi dan sumber daya yang ada di dalamnya harus digunakan untuk memahami dan mencari tahu bagaimana kita memengaruhinya dan bagaimana cara kerjanya," pungkas sang profesor.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: