Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tuding Moeldoko Ingin Gagalkan Pencapresan Anies Baswedan, Pengamat Sebut AHY Sama dengan SBY: Suka Drama!

        Tuding Moeldoko Ingin Gagalkan Pencapresan Anies Baswedan, Pengamat Sebut AHY Sama dengan SBY: Suka Drama! Kredit Foto: Demokrat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Pusat Studi Islam dan Demokrasi (PSID) Nazar EL Mahfudzi angkat suara soal manuver Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait tudingan ke Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko bisa membawa risiko buruk.

        Pasalnya, AHY secara gampangnya begitu saja menuding KSP Moeldoko sedang berupaya menggagalkan Anies Baswedan melaju sebagai kandidat presiden. Dalam pernyataannya Nazar terlebih dahulu menyebut ada kesan AHY sedang memainkan peran mendramatisasi masalah.

        Dia mendramatisasi langkah sejumlah mantan petinggi PD mengajukan peninjauan kembali terkait putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) soal Kongres Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.

        Baca Juga: Hancurkan Mimpi Jokowi, Tolak Israel Demi Konstitusi Hanya Akal-akalan Elite Megawati: Munafik, Jangan Dipilih Lagi

        "Peninjauan kembali kan hal yang seutuhnya berkaitan dengan hak konstitusi warga negara dalam etika berorganisasi, malah dikaitkan dengan pilpres," ujar Nazar dalam keterangannya, Senin (3/4).

        Nazar tidak merasa aneh dengan pola dramatisasi yang terkesan diperankan oleh AHY saat ini.

        "Saya kira cara berpolitik Demokrat yang suka mendramatisasi, dimulai dari kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)."

        "AHY saat ini sepertinya mengadopsi dari sang ayah yang tidak mempuyai sikap sebagai seorang negarawan untuk menghormati konstitusi."

        "Pernyataan AHY yang menyasar kepada Anies Baswedan terkait adanya sinyalemen menggagalkan koalisi perubahan itu kan upaya politis memberikan tekanan publik di atas upaya hukum yang sedang berlangsung," ucapnya.

        Nazar lebih lanjut mengatakan tudingan AHY terhadap Moeldoko sangat sensitif.

        Pasalnya, AHY membawa instansi Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

        Baca Juga: Mau Menjauh Sementara dari Urusan Duniawi, Relawan Sebut Anies Baswedan Bukannya Main Aman Soal Timnas Israel: Dia Rakyat Biasa!

        "Jika tidak hati-hati justru ini membawa risiko buruk dan bisa berpotensi menjadi bumerang." "Istana yang dituduh bisa melakukan serangan balik. Misalnya, pencemaran nama baik."

        "Jadi, ini persoalan sangat serius. Karena merusak pencitraan KSP Moeldoko. Ini yang perlu di kalkulasi," ucapnya.

        Menurut Nazar dalam hal ini Demokrat perlua menunjukkan bukti-bukti terkait tudingan AHY. Hal tersebut untuk melepaskan stigma negatif.

        "Karena dalam persepsi publik, Demokrat kerap memainkan irama politik dramatis, playing victim dan baper."

        "Disadari atau tidak, stigma ini cukup melekat dalam benak sebagian masyarakat," kata Nazar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: