Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Butuh Sinyal Pemerintahan Jokowi, Petronas Siap Menggarap POD I di Lapangan Hidayah Madura

        Butuh Sinyal Pemerintahan Jokowi, Petronas Siap Menggarap POD I di Lapangan Hidayah Madura Kredit Foto: Reuters/Lim Huey Teng
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Usai menemukan cadangan minyak perusahaan minyak dan gas asal Malaysia yakni, Petroliam Nasional Berhad atau Petronas terus melakukan proses pengembangan poroyek migas tersebut.

        Hal itu diungkapkan, Presiden Direktur PC Ketapang II Ltd. dan Country Head Petronas Indonesia, Yuzaini Md Yusof pihaknya tengah menggarap Plan of Develompent I (POD I) Lapangan Hidayah yang berada di Wilayah Kerja North Madura II Jawa Timur.

        Baca Juga: Ditanya Nilai Kecintaannya Kepada Presiden Jokowi, Anies Baswedan Beri Angka Segini…

        “Saat ini kami telah  memasuki fase pengembangan (development phase). Kami harus menunggu  persetujuan yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada akhir Desember lalu untuk rencana pengembangan pertama lapangan Hidayah,” kata Yuzaini di Gresik kemarin

        Lebih lanjut Yuzaini menyebutkan, ke depan nanti, Lapangan Hidayah tersebut akan menjadi salah satu kontributor penting untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel pada tahun 2030 

        Selain itu, kata dia, pihaknya, Petronas juga baru saja merampungkan proyek pengembangan lapangan Bukit Tua Fase-2B pada awal Maret lalu dan menargetkan pelaksanaan survei seismik untuk Wilayah Kerja North Ketapang pada kuartal IV/2023.

        “Aktivitas penting ini diharapkan menjadi fondasi yang kokoh untuk memperkuat pijakan kami di Indonesia dalam rangka memberikan pasokan energi yang aman dan berkelanjutan,” ujar Yuzaini.

        Baca Juga: Baca Langkah Moeldoko Sebagai Upaya Jegal Anies Baswedan, AHY: Ada Tekanan Elite Penguasa!

        Sementara itu Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi mengatakan,  pihaknya terus mendorong percepatan POD I Lapangan Hidayah dengan harapan segera menambah produksi minyak, sehingga dapat berperan mengurangi impor minyak.

        Namun begitu, katanya, yang tidak kalah penting untuk menjadi perhatian adalah kondisi over suplai gas. Padahal tahun lalu kekurangan gas tetapi sekarang menjadi kelebihan, sehingga situasi ini pun menjadi tantangan tersendiri.

        “Kita mungkin terlalu asik di hulu, mencari, memproduksi, lalu di hilirnya ini penting sekali untuk menyerap produksi gas yang kita peroleh. Jadi ke depan bagaimana mengoptimalkan lifting gas ini, bagaimana menciptakan pasar gas yang kondusif di Jatim dan Jateng,” ungkap Nurwahidi

        Baca Juga: Mewakili Jokowi, Mendagri Tito: Tradisi Lokal Terlindungi Lewat Undang-undang Delapan Provinsi

        Perlu diketahui, saat ini  pemerintah telah menyetujui rencana pengembangan lapangan pertama atau POD I Lapangan Hidayah yang dilakukan Petronas Indonesia yang diberikan pada 27 Desember 2022 atas rekomendasi SKK Migas lalu.

        Petronas Carigali North Madura II baru telah menemukan cadangan setelah melakukan pengeboran 3 sumur eksplorasi di wilayah ini. Sumur terakhir yang dibor adalah Hidayah-1 yang menghasilkan penemuan dengan estimasi cadangan minyak sekitar 88,55 Million Stock Tank Barrel (MMSTB). 

        Baca Juga: Ganjar Pranowo Akui Sudah Sampaikan Penolakannya Terhadap Israel Lewat Beberapa ‘Pintu’ Presiden Jokowi

        Adapun pengembangan Lapangan Hidayah ini diperkirakan menelan investasi hingga US$926 juta (di luar sunk cost), dan biaya operasi termasuk PBB sampai lapangan mencapai economic limit sebesar US$1,99 miliar, serta biaya Abandonment and Site Restoration (ASR) sebesar US$ 201 juta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: