Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Warga Gusuran Ahok Ngaku KTP Mereka Sempat Dibekukan, Langkah Serius yang Dilakukan Anies Baswedan Dibongkar: Kami Dibuatkan...

        Warga Gusuran Ahok Ngaku KTP Mereka Sempat Dibekukan, Langkah Serius yang Dilakukan Anies Baswedan Dibongkar: Kami Dibuatkan... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Warga Kampung Akuarium Jakarta Utara yang digusur di era Kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Dharma Diani menceritakan bagaimana kesengsaran yang kampung Akuarium rasakan terkait penggusuran tersebut.

        Menurutnya, satu yang paling terasa adalah warga yang memilih bertahan di puing penggusuran identitasnya dibekukan atau KTP mereka tidak berlaku lagi.

        “Kebetulan selama penggusuran itu kami tidak punya identitas, identitas kami dibekukan dengan alasan alamat kami sudah zona merah,” ujar Diani saat bincang bersama pemerhati pendidikan Indra Charismiadji di kanal Youtube Laman TV, dikutip Minggu (16/4/23).

        Baca Juga: Diam-diam Lakukan Pertemuan dengan Gus Baha, Anies Baswedan Diajak Keliling Rumah Peninggalan Leluhur

        Diani menuturkan identitas warga yang memilih bertahan di Kampung Akuarium identitasnya dibekukan sampai mereka pindah ke tempat lain. Padahal, KTP ini sangat penting karena berbagai macam fasilitas mulai dari kesehatan hingga pendidikan harus mensyaratkan KTP yang berlaku.

        Menurut Diani, kemenangan Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta 2017 jadi titik balik perjuangan warga Kampung Akuarium. Anies menurutnya tak lama setelah dilantik menjadi Gubernur ambil tindakan segera dan berkesinambungan untuk warga akuarium. Satu yang menurutnya penting adalah pembangunan shelter sebagai tanda mereka warga yang sah tinggal di wilayah tersebut.

        “Beliau (Anies) berpikir kita akan menjalani proses yang lebih panjang, beliau mau warga akuarium pulih dulu haknya... Kami dibuatkan shelter ukurannya 3,5x6 pakai dinding trilpek dan MCK komunal, itu dibuatkan secepat mungkin, itu jauh lebih dan layak dibanding di tenda dan penggusuran kami,” ujarnya.

        Baca Juga: Mencengangkan! Pak Pendeta Bongkar Kisah Anies Baswedan Buat Majelis Satu Gereja Menangis: Saya Emosional Juga Menceritakannya...

        “Kami dibuatkan RT dan identitas baru lagi, itu jauh yang lebih penting dan martabat bagi kami,” tambahnya.

        Ahok Gusur Kampung Akuarium

        Ahok sebenarnya mengakui bahwa saat Pilgub 2012 di mana dia maju jadi cawagub Jokowi, kontrak politik dengan warga akuarium ada, tapi dia berkilah tidak mengetahui bahwa itu lahan bukan milik warga.

        "Nah, lalu apa janji kami waktu itu? Kami akan bangunkan rusun dekat sini juga yang bukan jalur hijau. Nah, kalian yang (tinggal di ruang terbuka) hijau harus dipindahkan yang bukan hijau," katanya di Balai Kota DKI beberapa tahun lalu, dikutip dari laman republika, Minggu (16/4/23).

        Ahok pun menyatakan apa yang ia lakukan dengan menggusur adalah langkah tepat.

        "Kalau orang mau tertibkan kita rusuh. Melanggar HAM kita dibilang, ini HAM apa? Saya bilang, membiarkan orang Jakarta tinggal dalam kemiskinan, dimainkan dalam kemiskinan terus, itu lebih melanggar HAM, lihat saja Kalijodo," ujarnya, dikutip dari sumber yang sama.

        Baca Juga: Ganjar Pranowo Ngibul Soal Cari Takjil di Masjid UGM saat Jadi Mahasiswa? Refly Harun Sampai Ngakak Dengarnya: Dulu Masih Kuburan!

        Untuk diketahui, semasa kepemimpinan Anies Baswedan, Kampung Akuarium telah kembali berdiri dengan format Kampung Susun.

        Baca Juga: Mau Menjauh Sementara dari Urusan Duniawi, Relawan Sebut Anies Baswedan Bukannya Main Aman Soal Timnas Israel: Dia Rakyat Biasa!

        "Lewat kampung ini, kita semua mewujudkan sila kelima dari Pancasila, yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Lewat kolaborasi di sini, kita mewujudkan identitas masyarakat Indonesia, yakni gotong royong," kata Anies.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: