Pemilu 2024 Sudah di Depan Mata, Pengamat: Jika Tak Duduki Kursi Eksekutif, Peralihan Megawati ke Puan Sulit Mulus
Pemilu 2024 yang sudah di depan mata bisa dinilai sebagai momentum emas bagi sebagian tokoh politik yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan oleh publik. Menurut pakar politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu, Panji Suminar, tahun depan akan menjadi waktu yang baik bagi Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, terlebih Puan Maharani yang digadang-gadang menjadi penerus sang ibunda.
"Ini masa peralihan dari Megawati Soekarnoputri ke Puan Maharani untuk memimpin PDIP. Peralihan akan semakin aman kalau Puan Maharani memiliki kekuasaan di eksekutif baik sebagai presiden maupun wakil presiden," ucapnya.
Ketika Puan tidak terpilih menjadi presiden atau wakil presiden di Pemilu 2024, menurut dia, peralihan kepemimpinan di PDIP bisa saja jadi tidak berjalan mulus. Apalagi jika presiden terpilih nantinya malah kader atau sosok yang didukung PDIP.
Baca Juga: Relawan Puan di Tasikmalaya Gelar Shalawat Dukung Puan Maharani di 2024
"Ketika PDIP mencalonkan sosok lain presiden, maka ketika Megawati menyudahi kepemimpinan ini akan lebih rentan peralihannya ke Puan Maharani, karena ada sosok kuat, katakanlah sosok presiden, yang diusung PDIP," kata dia.
Hal tersebut membuat karier politik Puan untuk 1 atau 2 kali pemilu ke depan tentunya tidak menjadi kabar baik. Puan bisa kehilangan elektabilitas sekaligus kekuatannya mengendalikan parpol untuk pencalonan di pemilu berikutnya.
Panji juga mengatakan bahwa umur ketiga sosok tersebut, pada saat ini, berada pada rentang 50--55 tahun. Rentang umur tersebut merupakan masa-masa emas para elite politik untuk maju berkontestasi maju menjadi presiden atau wakil presiden.
"Melihat rekam jejak kepemimpinan presiden di Indonesia beberapa periode belakang, bisa dilihat, baik itu Pak SBY maupun Pak Jokowi, mereka memimpin dua periode. Artinya, potensi presiden terpilih 2024 menjabat dua periode juga besar," kata dia.
Panji mengatakan, kalau Ganjar, Anies, atau Puan tidak terpilih dan mereka harus menunggu sepuluh tahun lagi baru merebut kursi RI 1, peluangnya akan semakin rendah.
"Mereka saat itu sudah 60 tahun lebih. Masa emasnya sudah lewat dan selama sepuluh tahun itu akan ada sosok sosok-sosok baru dengan elektabilitas mereka yang bermunculan," kata Panji.
Pertimbangan lainnya adalah soal elektabilitas Ganjar, Anies, dan Puan. Anies dan Ganjar bukan pemimpin partai politik dan karier di eksekutif sebagai kepala daerah juga telah selesai. Artinya, menunggu satu atau dua periode lagi akan menggerus elektabilitas mereka.
Baca Juga: Puan Maharani Bakal Temui Prabowo Subianto, Gabung Koalisi Besar atau Tawarkan Strategi Lain?
"Siapa pun yang terpilih dalam Pemilu 2024 juga berpeluang besar mengulang kesuksesan di penyelenggaraan pada 2029," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Yohanna Valerie Immanuella