Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SBI dan Dinas Bina Marga Lakukan Sinergi untuk Infrastruktur Strategis di DKI Jakarta

        SBI dan Dinas Bina Marga Lakukan Sinergi untuk Infrastruktur Strategis di DKI Jakarta Kredit Foto: SBI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Guna mendukung mobilisasi dan kebutuhan transportasi, Pemprov DKI Jakarta terus berinovasi untuk menyediakan infrastruktur yang memadai, baik dalam bentuk pembangunan jalan baru maupun kegiatan perbaikan jalan yang berada dalam kondisi kurang baik.

        Plt. Kepala Dinas Bina Marga (DBM) Provinsi DKI Jakarta, Heru Suwondo, memaparkan Rencana Kerja Tahun 2023 yang meliputi jalan dan jembatan, jalur pejalan kaki, penerangan jalan dan sarana umum, serta jembatan penyeberangan orang di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jumat (14/4). Kegiatan ini juga dihadiri oleh Lilik Unggul Raharjo, Direktur Utama PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) yang menjadi salah satu mitra dalam kegiatan pembangunan infrastruktur DBM Provinsi DKI Jakarta.

        “SBI sudah banyak mencipatakan solusi-solusi, salah satunya adalah beton rapid setting SpeedCrete. PT Pendawa Lestari Perkasa (PLP) yang merupakan anak usaha SBI melaksanakan pekerjaan perbaikan jalur Bus TransJakarta Koridor 1-14 dengan menggunakan SpeedCrete yang dapat siap digunakan hanya dalam waktu 8 jam setelah beton selesai diaplikasikan”, jelas Heru Suwondo pada paparannya.

        Baca Juga: Trotoar Peninggalan Anies Baswedan Dibongkar Heru Budi, Dishub DKI Jakarta: Perlu Dilakukan untuk Urai Kemacetan

        Sementara itu, Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo menyampaikan bahwa sebagai bagian dari SIG, SBI terus mengembangkan inovasi berbasis prinsip-prinsip berkelanjutan, sebagai kunci menghadirkan solusi yang berkualitas dan ramah lingkungan. “Aplikasi SpeedCrete pada jalur TransJakarta bukan kali pertama dilaksanakan. Kepercayaan dari pemerintah daerah, memperkuat komitmen kami untuk memberi nilai tambah pada solusi inovatif ini. Selain kecepatan aplikasi yang membantu mengurangi emisi karbon karena macet penutupan jalan, SpeedCrete juga menggunakan bahan baku ramah lingkungan yang sudah tersertifikasi Green Label”, terang Lilik.

        PLP resmi ditunjuk oleh Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta untuk pengerjaan perbaikan infrastruktur jalur TransJakarta yang meliputi manajemen lalu lintas, penutupan singkat lajur jalan yang diperbaiki, pembongkaran, pembuangan hasil bongkaran, pengecoran, hingga pembukaan kembali jalan yang telah diperbaiki.

        Optimalisasi material dan sumber daya lokal dengan realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk pekerjaan dengan Dinas Bina Marga Provinsi DKI, yaitu Pekerjaan Beton Rapid Setting  SpeedCrete di Jalan Pakin Paket 1 tahun 2022 mencapai nilai pascaaudit oleh Sucofindo sebesar 67,14%. Hal ini sejalan dengan himbauan pemerintah untuk peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).

        SpeedCrete menawarkan beberapa level kecepatan kering yang dapat disesuaikan dengan tingkat kepadatan lalu lintas jalan di suatu daerah, mulai dari 4 jam, 6 jam, 8 jam, 10 jam dan 12 jam.

        Selain jalur bus TransJakarta, SpeedCrete juga sudah diaplikasikan di beberapa ruas jalan tol seperti di wilayah Jabodetabek, ruas tol Bakauheni – Terbanggi, ruas Surabaya – Mojokerto dan ruas Surabaya – Gempol. 

        Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian PUPR Bahu-Membahu Hijaukan Kembali Monas yang Digunduli Anies

        SpeedCrete menjadi solusi inovatif perkerasan yang mengurangi dampak kemacetan secara signifikan, khususnya di perkotaan yang memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi seperti Jakarta. Keunggulan tersebut membantu meminimalisasi hilangnya waktu produktif dan bahan bakar pengendara serta polusi karena kemacetan akibat perbaikan jalan. SpeedCrete juga memberikan nilai tambah solusi yang efektif dari sisi biaya dan unggul secara teknis serta fokus pada efisiensi energi, dibuat dari material yang berkualitas dan memberikan kekuatan maksimal pada konstruksi infrastruktur yang dibangun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: