Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PDIP Masih Belum Tergugah dengan Wacana Koalisi Besar, Elite Bilang Begini

        PDIP Masih Belum Tergugah dengan Wacana Koalisi Besar, Elite Bilang Begini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PDIP masih konsisten dengan memilih untuk mengikuti tahapan pemilu sesuai dengan ketentuan. Partai banteng moncong putih hingga kini tak tergoda dengan wacana koalisi, termasuk koalisi besar dan belum mau bicara capres, kendati pencoblosan bakal digelar dalam 10 bulan ke depan.

        Politisi PDIP, Hendrawan Supratikno, mengatakan partainya tidak alergi dengan manuver parpol-parpol untuk membangun koalisi. Namun PDIP memiliki mekanisme untuk urusan kerja sama politik dan pencapresan.

        Baca Juga: Buka Peluang Gabung Koalisi Besar Istana, PDIP Tetap Ngotot Dapat Jatah Capres

        “Tidak elok bila politik diwarnai kerisauan atau rasa penasaran berlebih,” kata Hendrawan di Jakarta, Selasa (18/4/2023).

        Anggota Komisi XI DPR ini mengatakan hal itu ketika disinggung apakah PDIP merasa sering dipancing atau digoda oleh parpol-parpol yang sejatinya masih menunggu sikap PDIP terkait pencapresan atau koalisi.

        “Kami mempersilakan parpol-parpol untuk berimprovisasi melalui gagasan atau eksperimen kerja sama yang sudah dirintis,” kata dia.

        PDIP menjadi satu-satunya partai parlemen yang bukan hanya memegang golden ticket mengusung capres-cawapres namun belum berada dalam koalisi. Seluruh partai parlemen sudah tergabung dalam tiga koalisi yakni Koalisi Indonesia Bersatu, Kebangkitan Indonesia Raya, dan Perubahan untuk Persatuan.

        “Kongres dan konstitusi partai kami memberi mandat kepada ketum untuk memberikan putusan-putusan strategis yang akan diambil. Jadi mari kita bersabar,” kata Hendrawan.

        Hendrawan memastikan PDIP tidak mau terburu-buru dalam menentukan sikap politik termasuk mengumumkan siapa capres yang bakal diusung. Mengikuti hasil survei banyak lembaga, hanya tiga kandidat dengan elektabilitas kuat sebagai capres yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

        Dari ketiga nama tersebut hanya Ganjar yang statusnya belum pasti sebab Prabowo secara internal sudah diusung Gerindra dan berada dalam koalisi, dan Anies sudah dideklarasikan oleh partai politik anggota Koalisi Perubahan. 

        Hendrawan menyadari persepsi dalam survei tersebut namun dia menegaskan PDIP memiliki metode yang khas dalam mengusung kader maju capres.

        “PDIP sebagai satu-satunya parpol yang berdasar Undang Undang Pemilu memenuhi syarat untuk mengusung paslon dalam pilpres, tentu harus menjaga kepercayaan yang diberikan rakyat, untuk memilih figur-figur yang visioner, kredibel, dan memiliki kepemimpinan yang merakyat. Dalam proses tersebut kami tidak akan terburu-buru,” ujarnya.

        Baca Juga: Hasto Kristiyanto Pastikan Megawati Tak Terburu-buru, Penentuan Capres PDIP Terjadi di Waktu yang Tepat

        Dia mengapresiasi manuver parpol-parpol membangun koalisi. Bahkan berupaya memperbesar kekuatan dengan membentuk koalisi gemuk. 

        Hal itu dianggap wajar dalam politik namun belum cukup menarik minat PDIP yang masih menunggu arahan ketum, Megawati Soekarnoputri.

        “Kerja sama antarparpol adalah hal yang wajar dan baik. Dalam kerja sama unsur musyawarah dan semangat gotong royong harus dibangun. Kami percaya, niat baik dan komitmen terhadap visi bersama, akan membuka jalan bagi bangunan kerja sama yang akan disepakati,” tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: