Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Proyek KCJB Ibarat Buah Simalakama, Mau Maju Makin Rugi Mundur Mangkrak

        Proyek KCJB Ibarat Buah Simalakama, Mau Maju Makin Rugi Mundur Mangkrak Kredit Foto: Instagram/Yan Harahap
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pembangunan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kembali menuai sorotan publik usai China meminta APBN RI sebagai jaminan. Proyek yang mengalami pembengkakan anggaran dan bunga tinggi ini pun disorot Kader Partai Demokrat Yan Harahap.

        "Memang, sesuatu yang dipaksakan itu tak baik, apalagi demi proyek mercusuar," ujar Yan Harahap dalam keterangannya (20/4/2023). Baca Juga: Pasang Badan Demi KCJB, Erick Thohir Kena Sentil Said Didu: Sudah Kena Jebakan atas Keputusan Bodoh

        Pemerintah dalam hal ini serba salah dalam mengambil langkah. "Mau maju kerugiannya makin dalam, mau mundur takut dicap mangkrak," ucapnya.

        Hingga akhir Maret 2023, progres pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai 88,8 persen dan akan dijadwalkan akan diresmikan pada Agustus 2023.

        Selain target pembangunan yang molor, proyek tersebut juga mengalami pembengkakan hingga 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18 triliun.

        Angka tersebut merupakan hasil audit dari setiap negara dan disepakati bersama-sama. Baca Juga: Muhaimin Minta Pemerintah Tak Ikuti Kemauan China Soal APBN Jadi Jaminan Bunga Utang Proyek Kereta Cepat Kebanggaan Jokowi: Risikonya Besar!

        Dengan demikian, total biaya proyek ini sejak 2016 mencapai 7,27 miliar dollar AS atau sekitar Rp 108 triliun.

        Sebagai informasi, komposisi pembiayaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah 75 persen berasal dari pinjaman China melalui China Development Bank (CDB).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: