Siaga 1 Konflik Bersenjata di Sudan, Menlu Retno: 43 dari 1.209 WNI Dievakuasi KBRI
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan bahwa status keamanan dari situasi konflik bersenjata antara Militer Sudan (Sudan Armed Forces/SAF) dan Rapid Support Force/RSF di Sudan kini sudah Siaga 1.
Retno menegaskan, Tim Pelindungan WNI dari KBRI Khartoum sejauh ini telah berhasil mengevakuasi 43 WNI yang terjebak di lokasi pertempuran ke safe house di KBRI Khartoum.
"Jadi, saat ini 43 WNI berada di KBRI Khartoum," tegasnya, dalam konferensi pers, dikutip Jumat (21/4/2024).
Sebagai informasi, jumlah WNI yang tercatat di KBRI Khartoum adalah 1.209 orang. Sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa dan bertempat tinggal di Khartoum.
Retno mengatakan, sejak awal terjadinya konflik bersenjata, KBRI Khartoum terus melakukan kontak dengan para WNI.
Baca Juga: Sri Mulyani dan Retno Marsudi: LDKPI Kucurkan Hibah Rp109 Miliar, Salah Satunya ke Palestina
Satu hari setelah pertempuran terjadi, yaitu tanggal 16 April 2023, kata Retno, pihaknya KBRI Khartoum mengadakan pertemuan virtual dengan para WNI dan berbagai organisasi masyarakat Indonesia di Sudan.
"Guna memberikan update situasi keamanan dan menjelaskan langkah-langkah kontingensi," katanya.
Retno juga menyampaikan, begitu terjadi konflik militer, pihaknya langsung mengeluarkan pernyataan keprihatinan serta seruan penyelesaian damai dan menekankan keselamatan warga sipil harus terus menjadi prioritas.
"Sampai saat ini, situasi di Sudan tidak membaik dan bahkan cenderung terjadi eskalasi," ujar dia.
Berdasarkan data WHO, korban meninggal telah mencapai 300 orang dan korban luka sudah mencapai lebih dari 3.000 orang.
"Beberapa kali Wisma Indonesia dan KBRI juga terimbas oleh terus berlangsungnya pertempuran. Alhamdulillah, semua WNI dan staf KBRI dalam keadaan selamat," ungkapnya.
Retno berujar,KBRI Khartoum bekerja sama dengan berbagai organisasi kemasyarakatan Indonesia di Sudan juga telah mendistribusikan bahan pangan dan logistik kepada WNI yang memerlukannya.
Baca Juga: Salut, Presiden Mesir Sampai Komunikasi Langsung dengan Kelompok yang Perang di Sudan
"Seperti yang saya sampaikan tadi, pemberian bantuan logistik tidak mudah dilakukan di tengah pertempuran yang terus terjadi. Tentunya, keselamatan selalu menjadi prioritas utama," tandasnya.
Retno menuturkan, saat ini, persiapan evakuasi terus dimatangkan sambil menunggu saat tepat untuk dapat melakukan evakuasi dengan terus mempertimbangkan keselamatan WNI.
"Sekali lagi saya ingin garis bawahi bahwa keselamatan adalah prioritas utama," tegasnya.
Retno juga menyebutkan, dirinya baru saja berkomunikasi dengan Duta Besar di Khartoum, bahwa hingga saat ini belum ada evakuasi WNA dari Khartoum.
"Jadi belum ada evakuasi, atau belum ada yang berhasil mengevakuasi warga negaranya dari Khartoum, karena sekali lagi kondisi keamanan yang tidak memungkinkan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: