Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Adu Gaya Pidato Ganjar VS Anies Soal Deklarasi Capres, Siapa Jagoanmu?

        Adu Gaya Pidato Ganjar VS Anies Soal Deklarasi Capres, Siapa Jagoanmu? Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menghadapi saingan terberatnya di Pilpres sekaligus Pemilu 2024 mendatang, yakni Gubernur Jawa Tengan Ganjar Pranowo.

        Adapun Ganjar menyusul Anies sebagai capres usai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilih sang Gubernur Jateng tersebut untuk mewakili partai sebagai bakal kepala negara RI.

        Ganjar dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Megawati di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (21/4/2023). 

        Baca Juga: Sebut Jokowi Banyak Berhasil Selama Menjabat, Relawan Klaim Hanya Ganjar Pranowo yang Bisa Melanjutkan: Ganjar Satu-satunya!

        Kedua bakal calon presiden tersebut masing-masing punya gaya kepemimpinannya sendiri. Bahkan, mereka berdua memiliki gaya berpidato yang khas dari masing-masing.

        Mari kita simak perbedaan gaya berpidato Ganjar Pranowo vs Anies Baswedan.

        Hal yang pertama dan paling kentara berbeda antara pidato kedua calon presiden tersebut dimulai dari bagaimana mereka memberikan salam.

        Ganjar Pranowo memberikan ucapan salam dalam berbagai keyakinan alias salam lintas agama, yakni Assalamu'alaikum untuk umat Islam, Salam Sejahtera untuk umat Kristiani, Om Swastiyastu untuk umat Hindu, Namo Budhaya untuk umat Budhis, dan Rahayu untuk penghayat kepercayaan Nusantara.

        "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu, namo buddhaya, rahayu," ujar Ganjar dalam pembukaan pidato deklarasi capresnya.

        Sedangkan Anies hanya cukup memberikan salam dalam keyakinan umat Islam dan umat Kristiani.

        "Assalamualaikum Wr. Wb.Salam sejahtera untuk kita semua," kata Anies.

        Ganjar kerap menggunakan kata 'kita' untuk kata ganti orang pertama majemuk, merujuk ke sang Gubernur Jateng itu sendiri dan para hadirin yang mendengarkan pidatonya.

        Anies di satu sisi lebih memilih untuk menggunakan kata 'kami' untuk merujuk dirinya sendiri dan audiens yang hadir di pembacaan pidatonya.

        Istilah-istilah yang banyak digunakan

        Ganjar kerap menggunakan kata 'Ibu' dan 'Partai' dalam pidatonya. Adapun kata 'Ibu' tersebut adalah panggilan hangat untuk sang ketua umum partai, Megawati Soekarnoputri.

        Tak jarang juga Ganjar menggunakan kata 'partai', merujuk ke PDIP sebagai tempat ia berkarier.

        "Ibu Ketua Umum, tentu saja proses kaderisasi dengan diklat yang saya terima bukan lahir begitu saja. Saya lahir dari partai ini, digembleng oleh partai ini, dan besar di partai ini," kata Ganjar.

        Anies yang didukung oleh partai bernuansa religius juga tak luput menggunakan istilah-istilah dan fras keagamaan, seperti bersyukur kepada Allah, hingga kerap menggunakan kata 'ridho'.

        Anies juga kerap mengatakan 'Jakarta', yakni tempat ia sempat menikmati puncak kariernya sebagai gubernur.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: