Pemerintah mengupayakan agar sentra penggilingan beras mempunyai gudang sehingga mampu menyimpan hasil panen petani. Langkah itu sebagai salah satu upaya untuk menjaga kekuatan cadangan stok beras masyarakat.
“Saat ini, penggilingan itu in out-nya cepat karena mereka tidak punya gudang yang bisa bertahan 1-2 minggu. Kita sedang desain ada stok di penggilingan dan selama setahun in bisa tercapai stok masyarakat,” kata Direktur PPHP Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Batara Siagian di Jakarta, kemarin.
Batara menilai melalui pembentukan gudang beras di sentra penggilingan juga akan mampu menekan harga beras karena stok beras bisa didistribusikan secara bertahap sesuai kebutuhan.
Menurutnya, salah satu penyebab harga beras yang masih tinggi di tengah panen raya akibat stok beras di penggilingan padi yang berlebih di suatu titik akan dikirim ke daerah lain. Karenanya, besaran biaya distribusi dibebankan kepada harga akhir beras di tangan konsumen.
“Peredaran beras kita dari dulu polanya sama. Jadi, kalau ada panen raya, logistiknya tidak berhenti di situ. Padinya pindah ke provinsi lain, antar pulau, sehingga bisa saja tertahan seminggu dua minggu sebelum di jual ke wilayahwilayah tertentu yang mungkin juga kembali ke daerah panen itu. Ini yang membuat termasuk mahal,” ucapnya.
Baca Juga: Jokowi Pede Harga Beras Bakal Turun, Ternyata Ini Penyebabnya
Selain itu, banyaknya sentra penggilingan yang sudah tidak bekerja sama dengan Bulog turut membuat pemerintah kesulitan memenuhi untuk memenuhi kebutukan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang jumlahnya mencapai 2,4 juta ton.
“Perbedaan perilaku dari teman-teman penggilingan yang dulu sebagian bekerja sama dengan Bulog sekarang relatif membangun pasar sendiri , membuka pasar sendiri tanpa bekerja sama dengan Bulog dan pasar induk dan ini yang mungkin harus kita perdalam lagi nanti, kita cermati,”pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar