Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ketar-ketir, Koalisi Perubahan yang Dukung Anies Baswedan Dinilai Belum Mampu Pikat Hati Pemilih…

        Ketar-ketir, Koalisi Perubahan yang Dukung Anies Baswedan Dinilai Belum Mampu Pikat Hati Pemilih… Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Parpol pendukung Anies Baswedan yakni Nasdem, Demokrat dan PKS belum mampu merebut simpati dari pemilih kritis. 

        Hal ini diketahui dari rendahnya dukungan dari kalangan pemilih kritis terhadap tiga parpol yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

        Survei SMRC terhadap 831 responden pemilih kritis yang dilakukan selama 18-19 April 2023, menunjukkan Nasdem selaku pelopor pendukung Anies hanya mendapatkan dukungan 4,9 persen. Sedangkan Demokrat 5,1 persen dan PKS 4,4 persen.

        Baca Juga: Gak Mau Anies Baswedan Jadi Penerusnya, Tujuan Jokowi Dibaca: Dia Ingin Aman, Tak Ingin Terjerat Kasus...

        “Partai-partai lain di bawah empat persen,” kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, memaparkan hasil survei melalui tayangan channel Youtube SMRC, yang dipantau dari Jakarta, Selasa (25/4/2023).

        SMRC menempatkan PDIP (16,1 persen), Gerindra (11,7 persen) dan Golkar (8,7 persen), sebagai tiga besar parpol dengan elektabilitas tinggi atau menjadi favorit pemilih kritis. Diikuti PKB (6,1 persen) dan Demokrat (5,1 persen).

        Sementara PAN dan PPP selaku parpol parlemen mendapatkan dukungan di bawah 3 persen. Kalah dari Perindo yang mendapatkan dukungan sebesar 3,3 persen.

        Angka tersebut didapatkan setelah responden diberi pertanyaan partai apa yang akan dipilih apabila pemilu legislatif digelar sekarang. Pengambilan data dilakukan pada 18-19 April 2023 melibatkan 831 responden yang sebanyak  31,2 persen belum menentukan pilihan.

        Elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS juga tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir. Nasdem pada April 2020 mendapatkan dukungan 3,4 persen sedangkan sekarang ini hanya 4,9 persen atau tidak tembus 2 persen.

        Demokrat pada April 2020 mendapat dukungan 3 persen data sekarang sebesar 5,1 persen. Tak mengalami peningkatan signifikan. PKS pun demikian dari 3,6 persen menjadi 4,4 persen.

        Dari sembilan parpol parlemen perubahan signifikan dapat dilihat dari tren dukungan PDIP. Dari 23,1 persen pada April 2020 menjadi 16,1 persen. Kendati demikian PDIP masih berada pada peringkat pertama partai dengan elektabilitas tinggi dari kalangan pemilih kritis.

        Golkar menjadi satu-satunya parpol parlemen yang mengalami penguatan secara signifikan dalam tiga tahun terakhir. Dari 5,1 persen menjadi 8,7 persen atau menguat 3,6 persen.

        Baca Juga: Demi Menahan Kekuatan Anies Baswedan, Guru Besar Mantan Pendukung Beber Strategi yang Akan Dilakukan Jokowi: 'Pecah Suara Kalangan Islam!'

        SMRC menilai pemilih kritis menentukan pemenangan Pemilu 2024. Pasalnya jumlah pemilih dengan karakter ini mencapai 80 persen dari total pemilih nasional pada 2024.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: