Juru bicara TPN OPM, Sebby Sembom, tak menampik soal adanya kejadian keributan antara dua Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Joni Botak dan Lewis Kogoya. Dua kelompok tersebut dikabarkan saling serang akibat terjadi perselisihan.
Menurut Sebby, Pembebasan Nasional Papua Barat (PNPB) Kodap VIII Intan Jaya baru saja menembak mati Orang Asli Papua yang dianggap sebagai mata–mata dan menjadi agen TNI. Tak hanya itu, mereka juga berhasil merampas 3 pucuk senjata yang dikuasai oleh Joni Botak.
Baca Juga: KKB Papua Lihai Beraksi, Ternyata Andalkan Tikus dalam Jalur Komunikasi TNI: Selama Enam Tahun...
"Itu mata–mata intelijen TNI-Polri di Beoga dan staf operasi Kodap VIII Intan Jaya Lewis Kogoya melaporkan bahwa mereka menembak mati Joni Botak karena dianggap sebagai pengkhianat," kata Sebby dalam pesan singkatnya, dikutip dari Cenderawasih Pos, Senin (24/4) malam.
Selain menembak Joni Botak, Lewis Kogoya juga merampas 3 puncak senjata milik Joni Botak beserta beberapa barang bukti pengkhianatannya.
"Ada telepon, bendera merah putih dan teleskop. Ini kami lakukan karena kami sudah mengikuti dia. Dia (Joni Botak) sering masuk keluar di pos TNI di Migilowak Kampung Beoga," beber Sebby.
Bukti lainnya, kata Sebby, adalah pada 14 April lalu setelah pihaknya menembak pesawat, Joni Cs sempat bersembunyi dan ingin menembak pihaknya.
"Jadi mereka (Joni Cs) mau tembak kami, tapi pelurunya terkancing. Dia juga salah satu pelaku yang ikut terlibat dalam kematian Kelly Kwalik," tegas Sebby.
Joni Botak dikatakan pimpinan Kodap III Kali Kopi Timika dan dari kejadian ini Sebby menyatakan untuk semua pejuang di 36 Kodap yang berada di bawah Komando TPN PB untuk tidak mencoba-coba menjadi pengkhianatan perjuangan. "Yang berkhianat akan kami tembak mati," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: