Mark Zuckerberg Harus Berterima Kasih ke Peritel China: Perusahaan Untung, Saham Moncer, Tapi...
Peritel China membantu mengangkat penjualan kuartal pertama induk Facebook, Meta yang dipimpin Mark Zuckerberg. Sebagaimana diketahui, perusahaan telah mengalami penurunan pendapatan tiga kuartal berturut-turut akibar ambisi Zuckerberg pada metaverse.
Kepala keuangan Susan Li mengatakan kepada para analis selama panggilan pendapatan, raksasa jejaring sosial itu melihat percepatan di antara pengiklan di China yang menargetkan pengguna dan pasar lain.
"Kami yakini sebagian karena penurunan biaya pengiriman dan pelonggaran penguncian Covid untuk pengiklan tersebut," ujarnya mengutip CNBC International di Jakarta, Kamis (27/4/23).
Dengan kata lain, perusahaan China menghabiskan banyak uang selama periode tiga bulan yang berakhir pada akhir Maret untuk iklan Facebook yang ditujukan untuk konsumen yang tinggal di luar negeri.
Baca Juga: Meta PHK 4.000 Pekerja Lagi, Mark Zuckerberg Bikin Karyawan Ketar-Ketir, Tapi Investor Untung!
Ini adalah tanda bahwa pelonggaran kebijakan nol-Covid di China baru-baru ini secara tidak langsung menguntungkan Meta, dengan perusahaan China menggunakan jangkauan besar Facebook dan Instagram di seluruh dunia untuk mendapatkan pelanggan baru.
Namun, penjualan Meta hanya tumbuh 3% dari tahun ke tahun menjadi USD28,65 miliar (Rp423 triliun) selama kuartal pertama, menggarisbawahi bahwa masih ada gejolak di pasar periklanan digital.
Li mengatakan bahwa Meta juga melihat permintaan yang lebih kuat pada kuartal tersebut karena perang Rusia di Ukraina melewati batas satu tahun pada Februari. Tapi dia tidak bisa mengatakan bahwa sisa tahun ini akan lancar.
Ini karena Meta melihat lingkungan makro yang mudah berubah untuk sisa tahun ini dan lingkungan peraturan yang menantang secara keseluruhan, kata Li. Ia merujuk pada regulator Uni Eropa yang terus memberlakukan undang-undang dan persyaratan privasi data yang keras yang memengaruhi perusahaan.
Meski demikian, Meta yang saat ini berhasil mengebalikan keadaan setelah penjualan yang menurun dan periode yang sulit, cukup untuk membuat investor bersukacita dan membuat saham perusahaan naik hampir 12% dalam perdagangan setelah jam kerja.
Investor juga tertarik mendengar CEO Mark Zuckerberg mengatakan "tahun efisiensi" Meta yang akan mengakibatkan sekitar 21.000 karyawan keluar dari perusahaan pada awal musim panas. Analis juga mengingatkan akan ada lebih banyak PHK akan memukul kelompok bisnis pada bulan Mei.
Setelah Mei, Li mengatakan perusahaan akan melanjutkan perekrutan dan berharap bisa melakukan pertumbuhan jumlah karyawan lebih dari 1 hingga 2% pada tahun 2024.
Zuckerberg tidak memberikan tanda-tanda berencana untuk memperlambat pengeluaran di metaverse, taruhan yang sangat spekulatif di dunia maya yang menyebabkan perubahan nama perusahaan dari Facebook yang diumumkan pada tahun 2021.
Metaverse masih tetap menjadi prioritas inti untuk Meta, kata Zuckerberg, meskipun itu juga bekerja pada teknologi kecerdasan buatan baru yang dapat membantu layanan periklanan dan perpesanan bisnisnya.
“Sebuah narasi telah berkembang bahwa kami entah bagaimana menjauh dari fokus pada divisi metaverse, jadi saya hanya ingin mengatakan di muka bahwa itu tidak akurat,” kata Zuckerberg. “Kami telah fokus pada AI dan metaverse selama bertahun-tahun dan kami akan terus fokus pada keduanya. Kedua hal itu juga terkait,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: