Sebentar Lagi Tetangga Rusia bakal Jadi Pangkalan Militer Amerika
Helsinki diduga telah melakukan pembicaraan dengan Washington mengenai Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (DCA). Kesepakatan itu akan memungkinkan pasukan Amerika Serikat untuk secara bebas dikerahkan ke negara yang baru saja bergabung dengan NATO tersebut.
Surat kabar Helsingin Sanomat (HS), mengatakan bahwa, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Finlandia, Mikael Antell memimpin negosiasi bilateral dan bahwa putaran terakhir diskusi berlangsung di ibu kota Finlandia minggu lalu.
Baca Juga: Finlandia Pamer Latihan Perdana Sebagai Anggota NATO, Lihat Tuh Kekuatannya
Menurut orang yang menjabat sebagai wakil direktur jenderal Kementerian Luar Negeri untuk urusan politik, perjanjian ini dimaksudkan untuk meningkatkan keanggotaan NATO Finlandia saat ini, yang diberikan pada bulan April, dan untuk memperkuat kemampuan penangkalan dan pertahanan negara itu melalui kehadiran AS dan penempatan alutsista.
"Yang paling penting adalah bahwa perjanjian ini memungkinkan kerja sama yang lancar dengan AS dalam semua situasi keamanan dan juga dalam waktu singkat," katanya kepada HS.
Dia menjelaskan bahwa DCA akan memungkinkan masuk dan menetapnya pasukan AS, penyimpanan material di muka dan kemungkinan investasi infrastruktur melalui dana yang diberikan kepada Pentagon oleh kongres AS.
Antell mencatat bahwa meskipun perjanjian ini dapat menciptakan peluang investasi di Finlandia, namun masih "terlalu dini untuk berspekulasi" tentang investasi tertentu. Namun, dia menyarankan bahwa ini bisa menjadi sesuatu seperti pendanaan pusat pemeliharaan jet tempur F-35.
Diplomat senior itu juga menekankan bahwa AS saat ini tidak bertujuan untuk hadir secara permanen di negara itu, tetapi berusaha untuk beroperasi dengan prinsip rotasi, seperti memindahkan pasukan masuk dan keluar untuk berbagai jangka waktu.
Juga dicatat bahwa DCA tidak mencakup senjata nuklir.
Menurut media tersebut, negosiasi tingkat resmi antara Finlandia dan AS diperkirakan akan berlangsung hingga tahun depan, setelah itu draf perjanjian akan menjalani pertimbangan parlemen.
AS saat ini sedang mengupayakan DCA serupa dengan Denmark dan Swedia. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, menyatakan pada bulan Januari lalu bahwa perjanjian semacam itu akan "memperdalam" kemitraan keamanan Washington dengan negara-negara tersebut dan "memperkuat keamanan trans-Atlantik."
Mei lalu, Swedia dan Finlandia meninggalkan sikap netral mereka yang telah lama mereka junjung dan mengajukan tawaran untuk bergabung dengan blok militer yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dengan alasan adanya ancaman yang dirasakan dari Rusia karena operasi militernya di Ukraina.
Finlandia secara resmi menjadi anggota ke-31 NATO pada tanggal 4 April, sementara tawaran Swedia masih tertahan oleh Turki dan Hungaria, yang keberatan dengan keanggotaan Stockholm karena masalah keamanan nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto