Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Serius Bantu WNI Korban Online Scams, Menlu Retno Tangani 1.841 Kasus Hingga Bawa Isu ke KTT ASEAN

        Serius Bantu WNI Korban Online Scams, Menlu Retno Tangani 1.841 Kasus Hingga Bawa Isu ke KTT ASEAN Kredit Foto: Kemenlu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan keseriusan pemerintah Indonesia dalam penanganan kejahatan perdagangan manusia di bidang online scam yang korbannya adalah warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

        "Pelindungan WNI di luar negeri selalu menjadi salah satu prioritas pelaksanaan politik luar negeri Indonesia," kata Retno, dalam press briefing di kantornya, Jumat (5/5/2023).

        Baca Juga: Marak WNI Korban TPPO Dipaksa Jadi Penipu Online di Luar Negeri, Menlu Retno Turun Tangan

        Retno mengungkapkan, dalam 3 tahun terakhir, pihaknya telah menangani dan menyelesaikan 1.841 kasus online scams.

        "Dari jumlah ini melihat besarnya magnitude dari perdagangan manusia di bidang online scams ini," ujar dia.

        Retno menjelaskan langkah yang ditempuh pemerintah dalam menangani kasus ini adalah dari membantu fasilitasi shelter pada saat penanganannya setelah evakuasi, pendampingan hukum, konseling psikologis, sampai saat repatriasi kembali ke Indonesia.

        Dia bercerita, pada tahun lalu, dirinya terjun langsung dan melakukan pembicaraan dengan berbagai otoritas untuk menangani kasus online scams di Kamboja.

        "Dengan kerja sama dan dukungan yang baik dari otoritas Kamboja, Indonesia berhasil memulangkan 1.138 WNI korban perdagangan manusia yang dipekerjakan di online scams dari Kamboja," bebernya.

        Selain itu, kata Retno, saat ini pemerintah tengah memberi perhatian besar dan sedang terus berusaha memberikan pelindungan terhadap WNI yang menjadi korban di Myawaddy, Myanmar.

        Bahkan, pagi ini, Retno mengaku mendapatkan laporan bahwa pihaknya telah menyelamatkan total 1.048 orang yang berasal dari 10 negara, termasuk dari Indonesia, dengan jumlah korban WNI yang berhasil diselamatkan berjumlah 143 orang.

        "Saya ingin memberikan highlight bahwa kasus online scams ini sudah menjadi masalah regional dengan korban berasal dari berbagai negara. Untuk korban Indonesia, tercatat berada di Myanmar, Kamboja, Thailand, Vietnam, Laos dan Filipina," terangnya.

        Sambil terus menangani masalah di hilir, Retno mengingatkan kembali pentingnya pembenahan masalah di hulunya. Menurutnya, diseminasi mengenai praktik perdagangan manusia ini perlu terus dilakukan sampai ke tingkat daerah atau bahkan perlu dilakukan sampai ke tingkat desa.

        Baca Juga: Kata Menlu Retno Sebagai Utusan Khusus buat Afghanistan di Qatar

        "Law enforcement, saya ingin ulangi law enforcement, harus betul-betul ditegakkan. Jika tidak dilakukan pembenahan di hulu, maka korban akan semakin banyak dari hari ke hari," tegas dia.

        Retno menuturkan korban perdagangan manusia yang dilakukan melalui online scams semakin marak di Asia Tenggara. Oleh karena itu, kata Retno, Indonesia sebagai ketua ASEAN akan berusaha untuk mengangkat isu ini di dalam KTT ke-42 ASEAN mendatang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: