Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Marak WNI Korban TPPO Dipaksa Jadi Penipu Online di Luar Negeri, Menlu Retno Turun Tangan

Marak WNI Korban TPPO Dipaksa Jadi Penipu Online di Luar Negeri, Menlu Retno Turun Tangan Kredit Foto: Kemenlu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan perhatian serius pemerintah Indonesia terhadap kasus maraknya WNI yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan dipekerjakan untuk online scams di Myawaddy, Myanmar.

"Saat ini Pemerintah memberikan perhatian besar dan sedang terus berusaha memberikan pelindungan terhadap WNI yang menjadi korban," ujar Retno, dalam press briefing di kantornya, Jumat (5/5/2023).

Baca Juga: KTT Ke-42 ASEAN 2023, Kemlu Sebut Indonesia Bakal Tekankan Isu TPPO

Sebagai gambaran, jelas Retno, Myawaddy terletak jauh dari kota-kota besar. Dia merincikan, yakni 415 km dari Yangon (jauh), 500 km dari Bangkok (jauh), 567 km dari Naypidaw (jauh), dan 11 km dari Mae Sot, perbatasan Myanmar-Thailand.

"Myawaddy ini merupakan wilayah di mana otoritas pusat Naypydaw tidak memiliki kontrol secara penuh. Jadi teman-teman bisa membayangkan tantangan yang dihadapi," jelasnya.

Retno menyampaikan, saat ini Pemerintah terus melakukan komunikasi, baik dengan otoritas di Naypydaw, otoritas di Thailand, otoritas Lokal di Myawaddy, dan juga dengan organisasi-organisasi lain, seperti IOM dan Regional Support Office dari Bali Process yang ada di Bangkok.

"Jadi kita melakukan komunikasi dengan banyak sekali pihak dengan tujuan memberikan pelindungan kepada WNI dan kemudian dapat mengeluarkan WNI dari wilayah tersebut dengan selamat," tuturnya.

Retno menegaskan kasus online scams ini sudah menjadi masalah regional dengan korban berasal dari berbagai negara. Untuk korban Indonesia, tercatat berada di Myanmar, Kamboja, Thailand, Vietnam, Laos, dan Filipina.

"Pagi ini saya mendapatkan laporan dari KBRI kita di Manila bahwa otoritas penegak hukum Filipina bekerja dengan perwakilan negara asing di Manila, termasuk KBRI kita, telah melakukan operasi penyelamatan korban online scams," lapornya.

Retno mengungkapkan operasi tersebut berhasil menyelamatkan total 1.048 orang yang berasal dari 10 negara, termasuk dari Indonesia. Adapun, korban WNI yang berhasil diselamatkan berjumlah 143 orang. 

Lebih jauh, kata Retno, KBRI Manila saat ini sedang melakukan pendataan dan akan memfasilitasi repatriasi para korban ke Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Berhasil Pulangkan 30 WNI Korban TPPO di Vietnam ke Tanah Air

"Jadi tadi pagi kita cukup intensif melakukan komunikasi dengan Manila dan juga dengan Pak Direktur PWNI karena ada perkembangan terakhir yang terjadi di Manila," ujarnya.

Sekali lagi, Retno menambahkan, angka dan apa yang sampaikan mengenai operasi di Manila ini menunjukkan besarnya magnitude dari tindakan kriminal perdagangan manusia yang korbannya adalah warga negara ASEAN.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: