Tak Termakan Tudingan Politisasi Agama, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024: Masyarakat Tahu Kok...
Joko Purnomo, seorang warga Jawa Tengah blak-blakan akan mendukung Anies Baswedan untuk jadi presiden.
Joko mengaku tidak terpengaruh soal tudingan politisasi agama yang kerap disematkan kepada Anies. Menurutnya, tudingan terkait pemanfaatan isu agama di Pilkada DKI 2017 sama sekali tak masuk akal jika disematkan ke Anies.
“Itukan muncul pada saat Mas Anies belum berniat atau mendaftarkan diri ke KPU, jadi ini orang diplintir kemudian membangun opini seolah-olah persoalan di Pilkada DKI 2017 lalu dibuat oleh Anies, padahal sama sekali tidak,” ujar Joko saat bincang bersama Indra Charismiadji di kanal Youtube Laman TV, dikutip Minggu (7/5/23).
“Masyarakat tahu kok sejarahnya, tanggal dan peristiwanya kapan,” tambahnya.
Lanjut Joko, tudingan Anies memainkan isu agama selama memimpin DKI Jakarta makin tak masuk akal.
Menurutnya, kepemimpinan Anies 5 tahun di Jakarta merupakan bukti nyata bagaimana Anies sangat toleransi dan mengayomi warganya tanpa memandang identitas tertentu.
“Kemudian kita lihat selama ini, mana sih daerah yang tidak terjadi persoalan yang terkait dengan agama misalnya, justru di Jakarta yang tidak pernah muncul di satu priode kepemimpinan Mas Anies,” ungkapnya.
Joko yang kini menjadi Ketua DPW Jawa Tengah Relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) mengaku dalam menjatuhkan pilihan terkait Pilpres 2024 adalah dengan melihat kinerja sang calon yang menurutnya tak akan bisa dibohongi.
Rekam jejak kinerja Anies menurutnya harus dilanjutkan di skala nasional dengan jadi presiden.
“Kinerja itu nggak bisa dibohongi karena kinerja itu selalu diaplikasikan di lapangan oleh setiap kepala daerah, dari situ kita bisa melihat rekam jejaknya,” jelasnya.
“Dari rekam jejak itulah kemudian kami menyampaikan kepada teman-teman dan kami sepakat membentuk organisasi ini, jadi kelembagaan relawan ini saya bentuk. Bahkan per hari ini di beberapa kabupaten/kota sudah sampai ke tingkat desa/kelurahan,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: