Serangan Makin Sering, Bom Mobil Bikin Penulis dan Aktivis Rusia Luka-luka, Ada Apa Tuan Putin?
Penulis dan aktivis politik Rusia Zakhar Prilepin terluka parah pada Sabtu (6/5/2023) dalam sebuah bom mobil di dekat kota Nizhny Novgorod. Sopirnya tewas.
Ledakan itu terjadi ketika mobil Prilepin sedang melaju di jalan raya. Data awal menunjukkan bahwa alat peledak tersebut ditanam di bawah kendaraan.
Baca Juga: Kilang Minyak Rusia Membara, Drone Ukraina Lakukan Aksi Mengerikan
Saluran Telegram Mash melaporkan bahwa akibat ledakan yang terjadi di dekat kota Bor di seberang Sungai Volga dari Nizhny Novgorod itu, mobil tersebut terbalik. Surat kabar RBK melaporkan, mengutip sumber-sumber, bahwa ledakan itu terjadi ketika Prilepin kembali dari perjalanan ke dua republik Donbass di Rusia.
Petugas medis mengatakan kepada media bahwa kedua kaki Prilepin patah. Ia juga mengalami gegar otak.
Menurut saluran Baza Telegram, Prilepin ditemani oleh putrinya, tetapi beruntung, ia telah keluar dari mobil beberapa menit sebelum mobil itu meledak.
Gleb Nikitin, Gubernur Wilayah Nizhny Novgorod, mengonfirmasi bahwa Prilepin "baik-baik saja," dan menambahkan bahwa aparat penegak hukum Rusia "sedang menyelidiki keadaan dan penyebab insiden tersebut."
Tanggung jawab atas serangan itu diklaim oleh sebuah gerakan radikal Ukraina bernama Atesh, yang mengatakan bahwa mereka "telah memburu Prilepin sejak awal tahun ini."
Setelah kudeta yang didukung Barat di Kiev pada 2014, Prilepin muncul sebagai pendukung setia Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, yang memerdekakan diri dari kekuasaan Ukraina dan kemudian bergabung dengan Rusia.
Pada 2017, ia membentuk batalion sukarelawannya sendiri, dengan posisi sebagai perwira politik. Pada akhir Januari, layanan pers penulis mengatakan bahwa Prilepin telah menandatangani kontrak dengan Garda Nasional Rusia dan berangkat ke zona konflik.
Prilepin juga telah menulis beberapa buku, terutama 'The Pathologies', sebuah novel tentang Perang Chechnya, dan juga 'Some Will Not Go To Hell', yang menggambarkan permusuhan di Donbass.
Ledakan ini merupakan yang terbaru dari serangkaian insiden serupa yang telah merenggut nyawa dua tokoh terkemuka Rusia. Pada awal April, sebuah bom meledak di sebuah kafe di Sankt Peterburg, merenggut nyawa blogger militer Vladlen Tatarsky. Pihak berwenang Rusia mengatakan bahwa pembunuhan itu didalangi oleh Dinas khusus Ukraina.
Agustus lalu, Darya Dugina, putri filsuf Rusia Aleksandr Dugin, tewas dalam sebuah ledakan mobil di wilayah Moskow, sebuah pembunuhan yang juga dikaitkan oleh para pejabat Rusia dengan dinas-dinas khusus Ukraina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto