‘Tersinggung’ karena Capreskan Anies, Jokowi Politisasi Kasus Johnny Plate untuk Dekati NasDem?
Belakangan ini, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengklaim bahwa saat ini hubungannya dengan Presiden Joko Widodo sedang renggang. Menurutnya, sebuah hubungan yang berada di titik terendah masih lebih baik dibandingkan pada di tingkat minus.
"Kalau dibilang di titik terendah itu sudah bagus. Yang saya takut kalau sudah masuk kategori minus," ucap Surya Paloh, dikutip saat diwawancarai oleh CNN Indonesia di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Menyoroti hal tersebut, pengamat politik Rocky Gerung menyatakan bahwa renggangnya hubungan tersebut diakibatkan oleh Jokowi yang ‘tersinggung’ dengan keputusan NasDem yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Baca Juga: Hubungan dengan Surya Paloh Mulai Renggang, Jokowi Gelisah NasDem Capreskan Anies Baswedan?
“Jadi memang sangat rendah karena kelihatannya Pak Jokowi menganggap bahwa Anda (Surya Paloh) ada di kabinet, kenapa enggak komunikasikan misalnya apa politik NasDem dalam nyapres. Jadi saya bisa pahami bahwa kelantangan NasDem itu mengakibatkan kegusaran Jokowi, gampangnya gitu kira-kira,” kata Rocky Gerung, dikutip dalam kanal Youtube-nya pada Senin (8/5/2023).
Ia mengatakan bahwa renggangnya hubungan dengan Jokowi menandakan bahwa sudah seharusnya NasDem mengundurkan diri dari partai koalisi pemerintah.
“Kalau akhirnya Pak Surya Paloh mengaku dia ada di dalam relasi yang paling rendah attachment-nya dengan presiden, itu artinya dia sudah enggak fit (cocok) dengan presiden. Kenapa Anda enggak dipercaya dan kenapa Anda enggak mundur? Kan bagaimana pun presiden sudah memberi sinyal sebagai orang Jawa mungkin dia anggap tahu diri lah kalau mau mundur,” katanya.
Sementara itu, Rocky Gerung melihat bahwa dugaan kasus korupsi Sekjen Nasdem Johnny G. Plate bisa dipolitisasi oleh Jokowi untuk menguji loyalitas NasDem dalam kabinet pemerintah.
Sebelumnya, Johnny G Plate yang juga menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) diperiksa oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2020-2022. Nilai kerugian negara akibat kasus ini ditaksir mencapai Rp1 triliun.
“Menurut saya, dengan watak Surya Palon yang meledak-ledak, itu akan memperkuat sinyal bahwa Johnny G. Plate akan diproses. Kalau diproses, itu artinya dia legitimasi bagi NasDem untuk menjalankan Anies. Karena akan dibikin segala macam cerita bahwa ini partai yang bobrok kenapa Anies ada di partai itu. Ada target operasi naratif yang negatif terhadap NasDem Juncto Anies terhadap kasus Johnny G Plate,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung dengan yakin mengatakan bahwa apabila NasDem mengurungkan keputusan untuk mencapreskan Anies Baswedan, maka kasus Johnny G. Plate akan segera dihentikan.
“Tapi kalau Anies diizinkan (untuk menjadi Capres) atas kelegaan presiden, itu berarti kasus Johnny G. Plate dihentikan. Kita lihat saja dalam minggu ini, kalau kasusnya masih jalan terus, itu artinya hukuman untuk NasDem masih berlanjut,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti