Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Baswedan Rajin Narasikan 'Lihat Rekam Jejak', Bambu Getah Getih dan Tugu Sepatu Diungkit Warganet

        Anies Baswedan Rajin Narasikan 'Lihat Rekam Jejak', Bambu Getah Getih dan Tugu Sepatu Diungkit Warganet Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anies Baswedan menyebut indikator terbaik dalam memilih seorang pemimpin di masa depan adalah menengok apa yang sudah dilakukannya di masa lalu.

        "Kalau kita mau melakukan pemilihan, mau menengok. Apa yang akan terjadi besok, tidak bisa melihat janji hari ini tapi tengoklah apa yang dikerjakan di masa lalu," ujar Anies saat menyampaikan pidato politik pada puncak peringatan Hari Buruh, yang digelar di kantor DPTP PKS, Sabtu (6/5/2023).

        Menurut Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), perilaku masa depan adalah perilaku masa lalu. Bila di masa lalunya tidak peduli, jangan harap besok peduli.

        Di hadapan para buruh, Anies lantas mengklaim bahwa Jakarta menjadi satu-satunya provinsi yang punya kebijakan UMP asimetris saat ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

        Ia bercerita soal keputusan menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta pada masa pandemi Covid-19.

        Baca Juga: Pengakuan Pak Pendeta Sungguh Mengejutkan! Anies Baswedan Disebut Gelisah saat Tahu Ada Gereja yang Puluhan Tahun Tak Dapat IMB: 'Dia...'

        Oleh karenanya ia menegaskan rekam jejak merupakan hal yang penting untuk melihat calon pemimpin atau seseorang yang dipilih nantinya.

        Seruan mantan gubernur DKI Jakarta ini kemudian viral di media sosial. Tak sedikit warganet menanggapinya secara sinis dengan menjabarkan sejumlah karya Anies semasa 5 tahun menjabat gubernur DKI.

        Misalnya Anies yang pernah mendirikan instalasi bambu raksasa yang dinamai Bambu Getah Getih di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.

        Instalasi bambu karya seniman Joko Avianto ini menelan anggaran lebih dari setengah miliar rupiah atau tepatnya Rp 550 juta.

        Selain itu ada juga tugu sepeda yang diperkirakan mencapai Rp800 juta.

        Pembuatan tugu bertujuan untuk memperindah Jakarta dan sebagai bentuk dukungan bagi pengguna sepeda.

        Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

        Kemudian warganet juga menyinggung soal tugu sepatu yang berdiri di Jalan Jenderal Sudirman dan di Taman Lapangan Banteng.

        Pada September 2021 lalu tugu ini menjadi perhatian publik karena dinilai mampu mempercantik sudut Jakarta.

        Selain untuk memperindah kota, tugu sepatu dibuat dalam rangka menyambut Festival Kolaborasi Jakarta 2021.

        "Air masuk ke tanah," sindir pemilik akun Twitter @dennes***.

        "Seperti melempar kotoran di muka sendiri," timpal @Reborn**.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: