Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan Surya Paloh sengaja tidak diundang oleh Presiden Jokowi ke istana merdeka, agar dia berada di posisi terdesak.
"Jadi kelihatannya, tentu Surya Paloh merasa dia dalam posisi yang terdesak. Kalau kita lihat opini publik kan dianggap bahwa tetap aja istana Jokowi itu marah bahkan cari segala macam akal supaya Anies tidak dicalonkan oleh NasDem," tutur Rocky Gerung dikutip dari Channel YouTube pribadi miliknya, Selasa (9/5).
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga mengungkapkan bahwa Anies Baswedan kesulitan mencari calon wakil presiden (cawapres).
"Tetapi publik opinion juga tahu itu agak susah karena Anies sudah masuk dalam plethora bahwa dia calon presiden, walaupun ada kesulitan untuk cari calon wakil presiden," ucapnya.
Karena itu, Rocky Gerung menegaskan bahwa ada semacam sinyal bahwa Jokowi berupaya kendalikan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
"Nah ini sebetulnya sinyal bahwa Pak Jokowi berupaya untuk betul-betul mengendalikan pemilihan umum ke depan," ucapnya.
Rocky Gerung pun kerap menyindir Jokowi yang menegaskan tidak 'cawe-cawe' dengan persoalan capres dan cawapres.
"Apapun mau dibantah Jokowi bilangnya saya nggak cawe-cawe. Tetapi gak mungkin hal-hal yang deskriptif hari-hari ini yang tergambar dengan bagus itu pada publik mau ditutupi," ujarnya.
Rocky Gerung juga membaca memang ada ketegangan antara Surya Paloh dan Jokowi hingga munculah siasat dari orang nomor satu di RI itu.
"Jadi kelihatannya ada ketegangan tapi kita tahu bahwa selalu ada cara, ada siasat mungkin orang seperti Pak Luhut mencari jalan tengah atau timnya Pak Surya Paloh juga cari jalan tengah. Tetapi jalan tengah itu nggak bisa menutupi watak orang," imbuh Rocky Gerung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: