Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Simak! Ini Daftar KA Jarak Jauh yang Waktu Tempuhnya Makin Singkat per 1 Juni 2023

        Simak! Ini Daftar KA Jarak Jauh yang Waktu Tempuhnya Makin Singkat per 1 Juni 2023 Kredit Foto: KAI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan melakukan peningkatan percepatan waktu tempuh pada 140 perjalanan Kereta Api Jarak Jauh. Langkah ini selaras dengan pemberlakuan GAPEKA (Grafik Perjalanan Kereta Api) 2023, terhitung mulai 1 Juni 2023.

        KA yang mengalami percepatan waktu tempuh meliputi KA kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi untuk berbagai relasi seperti Jakarta-Surabaya pp, Jakarta-Solo pp, Bandung-Surabaya pp, dan lainnya.

        Baca Juga: Efek Longsor Halangi Petak Jalan Sukatani - Ciganea, KAI: Perjalanan Kereta Api Jadi Terganggu

        "Percepatan waktu tempuh kereta api ini sebagai bentuk peningkatan layanan KAI kepada pelanggan. Dengan waktu perjalanan yang lebih cepat, akan makin meningkatkan mobilitas masyarakat melalui transportasi kereta api," kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus, dalam keterangannya, Selasa (9/5/2023).

        Waktu tempuh kereta api yang makin cepat tersebut beragam bahkan hingga 78 menit seperti pada KA Purwojaya relasi Gambir-Cilacap yang waktu tempuhnya menjadi 6 jam 5 menit saja, dari sebelumnya 7 jam 23 menit. Dengan waktu yang lebih singkat, para pelanggan dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk berbagai kegiatan lainnya karena perjalanannya lebih efisien.

        Berikut 10 besar perjalanan Kereta Api Jarak Jauh yang mengalami percepatan waktu tempuh terbanyak per 1 Juni 2023:

        1. KA Purwojaya (72-73), Relasi Gambir-Cilacap, waktu tempuh sebelumnya 7 jam 23 menit, kini menjadi 6 jam 5 menit (lebih cepat 78 menit);
        2. KA Mutiara Selatan (85), Relasi Surabaya Gubeng-Bandung, waktu tempuh sebelumnya 12 jam 15 menit, kini menjadi 11 jam 3 menit (lebih cepat 72 menit);
        3. KA Mutiara Selatan (86), Relasi Bandung-Surabaya Gubeng, waktu tempuh sebelumnya 12 jam 15 menit, kini menjadi 11 jam 8 menit (lebih cepat 67 menit);
        4. KA Mataram (90), Relasi Pasarsenen-Solo Balapan, waktu tempuh sebelumnya 9 jam 6 menit, kini menjadi 7 jam 59 menit (lebih cepat 67 menit);
        5. KA Mataram (89), Relasi Solo Balapan-Pasarsenen, waktu tempuh sebelumnya 9 jam 18 menit, kini menjadi 8 jam 12 menit (lebih cepat 66 menit);
        6. KA Bima (60), Relasi Gambir-Surabaya Gubeng, waktu tempuh sebelumnya 11 jam 31 menit, kini menjadi 10 jam 30 menit (lebih cepat 61 menit);
        7. KA Lodaya (93), Relasi Solo Balapan-Bandung, waktu tempuh sebelumnya 8 jam 59 menit, kini menjadi 8 jam 0 menit (lebih cepat 59 menit);
        8. KA Bima (59), Relasi Surabaya Gubeng-Gambir, waktu tempuh sebelumnya 11 jam 35 menit, kini menjadi 10 jam 40 menit (lebih cepat 55 menit);
        9. KA Fajar Utama Solo (88), Relasi Pasarsenen-Solo Balapan, waktu tempuh sebelumnya 8 jam 34 menit, kini menjadi 7 jam 40 menit (lebih cepat 54 menit);
        10. KA Lodaya (91), Relasi Solo Balapan-Bandung, waktu tempuh sebelumnya 8 jam 50 menit, kini menjadi 8 jam 0 menit (lebih cepat 50 menit).

        Percepatan waktu tempuh perjalanan ini dapat diraih melalui sejumlah langkah perbaikan prasarana oleh KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan seperti adanya jalur ganda di lintas Gedebage-Haurpugur; pengoperasian lintas double-double track (DDT) Cakung-Bekasi; peningkatan kecepatan prasarana di berbagai lintas hingga 120 km/jam; perubahan sistem persinyalan; serta pengoperasian BH 1120 lintas Bumiayu-Linggapura.

        KAI mengimbau kepada calon pelanggan untuk memperhatikan kembali jadwal perjalanannya. Pasalnya, percepatan waktu tempuh pada hampir semua KA Jarak Jauh mulai 1 Juni 2023 tersebut berimbas pada perubahan jam keberangkatan kereta api.

        "KAI akan terus meningkatkan pelayanannya melalui berbagai inovasi seperti percepatan waktu perjalanan KA Jarak Jauh. Kami harap masyarakat tetap menggunakan kereta api sebagai transportasi andalannya," tutup Joni.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: