Kisah Emak Empat, Nenek Pemulung Diberi Bantuan Kebutuhan Pokok dan Ternak Ayam oleh Kemensos
Warga Dusun Sukamaju Desa Jatisari, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Emak Empat yang berusia 80 tahun mendapat bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Sehari-harinya, Emak masih bekerja sebagai pemulung.
Emak tinggal bersama Jenab, anak perempuannya yang juga lansia dan dua cucunya, anak Jenab. Dari memulung barang bekas, pendapatan Emak tak menentu. Ia dibantu Jenab yang bekerja sebagai buruh di warung makan dengan penghasilan Rp50.000/hari.
Baca Juga: Roboh Dilanda Gempa, Sepuluh Rumah Milik Pilar Kemensos Kembali Dibangun Mensos Risma
Untuk membantu keluarga prasejahtera ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini menginstruksikan jajarannya. Atas arahan Mensos, tim dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia dan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) membujuk Emak Empat agar bersedia tinggal dan mendapatkan layanan di komplek sentra.
"Atas arahan Bu Mensos, kami membujuk Emak Empat agar dapat dilayani di STPL. Namun, dia tidak bersedia dengan alasan tidak mau tinggal jauh dari keluarga," kata Kepala STPL, I Ketut Supena, di Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Dari hasil asesmen, keluarga ini kesulitan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan yang layak. Jenab sendiri, dengan usia 63 tahun, sudah tergolong lansia. Sementara, anak sulungnya, Sholihin, putus sekolah. Adiknya, Fizah (14 tahun) masih sekolah SMP.
Untuk membantu meningkatkan pendapatan, tim Kemensos memberikan bantuan wirausaha ternak ayam 20 ekor beserta kandang ayam. Bantuan diperuntukkan kepada Jenab.
Kemensos juga membantu Sholihin agar dapat melanjutkan sekolah. Ketiadaan biaya membuat pemuda 18 tahun itu putus sekolah di jenjang SMA. "Kemensos mendaftarkan sekolah paket C dan membantu membiayai pendidikannya serta memberikan perlengkapan sekolah agar bisa melanjutkan jenjang pendidikan SMA," kata Ketut.
Dari hasil asesmen, keluarga ini sudah tinggal puluhan tahun di rumah yang terletak di pinggiran sungai irigasi dari Sungai Citarum dengan status tanah irigasi. Kondisi rumah memiliki dua kamar. 1 kamar diisi oleh Emak Empat beserta anak dan cicit perempuannya dan 1 kamar lagi untuk cicit laki-lakinya.
Rumah ini memiliki cukup sirkulasi udara dan kamar mandi yang tertutup, tetapi fondasi rumah masih dengan kayu, lantai beralaskan tanah, beratap genteng dan asbes. "Emak Empat hanya memungut barang bekas di sekitar lingkungan rumah karena usia dan kondisi fisik sudah menurun," katanya.
Dari asesmen juga diketahui bahwa keluarga ini belum mendapat bantuan sosial. Kemensos mendatangkan petugas Disdukcapil untuk membantu pembuatan e-KTP dan Kartu Keluarga yang selanjutnya diajukan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk bisa mendapatkan program pemerintah.
Untuk membantu meringankan kebutuhan sehari-hari, tim Kemensos memberikan bantuan ATENSI berupa kebutuhan dasar (beras, minyak goreng, sarden, kornet, kecap, telur) serta kebutuhan nutrisi berupa buah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: