Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pentolan Relawan Ganjar Pranowo Disebut Kurang Piknik Setelah Rasis ke Anies Baswedan: 'Dia Kurang Belajar Sejarah!'

        Pentolan Relawan Ganjar Pranowo Disebut Kurang Piknik Setelah Rasis ke Anies Baswedan: 'Dia Kurang Belajar Sejarah!' Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wartawan Senior dari Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief (Hersu) angkat suara soal heboh Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo (RGP) La Ode Umar Bonte jadi sorotan karena dianggap mengeluarkan pernyataan rasis terhadap Anies Baswedan.

        Sebagaimana diketahui, dalam video yang beredar luas di media sosial, Umar Bonte dianggap menyudutkan Anies dengan menyebut eks Gubernur DKI Jakarta tersebut tak bisa jadi presiden karena bukan putra asli Indonesia alias keturunan arab.

        Menurut Hersu, Umar Bonte tergolong orang yang kurang belajar sejarah jika berdalil Anies tak boleh dibiarkan jadi presiden karena bukan orang Indonesia asli alias keturunan arab.

        “Dia ini jelas kurang belajar sejarah, ‘kurang piknik’ soal sejarah” ujar Hersu melalui kanal Youtube Hersubeno Point, dikutip Selasa (16/5/23).

        Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

        Hersu juga menilai apa yang terlontar dari mulut Umar Bonte mengenai isi di video tersebut sangat sarat akan unsur SARA.

        Karenanya, Hersu mengungkapkan pada dasarnya Umar Bonte hanya menunjukkan bahwa dirinya adalah sosok yang punya cara pandang yang sempit.

        “Selain rasis, pernyataannya menunjukkan cara pandang dia yang sempit,” tambahnya.

        Lebih lanjut, Hersu menilai apa yang dilontarkan lewat mulut pentolan relawan Ganjar Pranowo tersebut sangat tidak layak mengingat Umar Bonte mengaku sebagai Ketua KNPI dalam video tersebut.

        “Sebagai Ketua Umum KNPI, ucapan itu memang sangat tidak layak,” tambahnya.

        Sebagaimana diketahui, Umar Bonte buat publik geram dengan pernyataan yang dinilai rasisme kepada Anies Baswedan.

        Dalam video yang tersebar luas di media sosial, Umar Bonte blak-blakan menyebut Anies tak bisa dibiarkan jadi presiden karena bukan putra Asli Indonesia (Keturunan Arab).

        Baca Juga: Romi Sebut Perkara Doyan Nonton Bokep Tak Perlu Dipermasalahkan dalam Memilih Pemimpin, Auto Disamber: 'Itu Maksudnya Pilih Ganjar Pranowo'

        “Bangsa ini sudah memberikan ruang yang begitu besar kepada Anies Baswedan, sudah diberi kesempatan untuk menjadi menteri, pernah diberi kesempatan untuk menjadi gubernur, itu cukup dalam pentas politik tanah air, tapi kalau sampai meminta ingin jadi ini terlalu berlebihan. Biarkanlah putra putra bangsa Indonesia sendiri yang menjadi presiden republik Indonesia. Saya setuju Anda lahir dan besar di sini, tapi Belanda menjajah republik Indonesia selama 350 tahun, mereka memiliki anak cucu dan lahir di sini,” ujar Bonte dalam video viral tersebut.

        “Mereka tetap saja penjajah dan tetap saja bukan bangsa Indonesia, Belanda juga datang di Indonesia mengaku jadi pahlawan, ingin menyelamatkan ekonomi bangsa Indonesia, tetapi mereka tetap saja bukan putra putra asli bangsa Indonesia,” ujarnya.

        “Karena itu saya meminta kepada seluruh pemuda Indonesia seluruh bangsa Indonesia, seluruh rakyat Indonesia berilah kesempatan terbaik untuk memimpin bangsa ini dari putra bangsamu sendiri, Prabowo oke, Ganjar Pranowo oke,”

        Berkilah Tak Lakukan Rasisme

        Habis dihujat usai videonya viral, Bonte mengklaim dirinya tak lakukan tindakan rasis. Ia malah menyebut videonya tersebut mengajak agar Pilpres 2024 dijauhkan dari unsur rasis.

        Baca Juga: Anies Baswedan Tak Pedulikan Warga Minoritas di DKI Jakarta? Pendeta Blak-blakan Bongkar Habis: Dia Betul-betul...

        "Jadi video yang beredar itu tidak pernah kita bermaksud untuk rasis. Jadi justru kita ingin mengingatkan bahwa dalam pentas politik ke depan tidak boleh mengangkat isu rasis, menghina, atau menggerakan orang dalam potensi dirinya. Boleh-boleh saja kita menjadi presiden, menjadi apa itu boleh-boleh saja, tetapi pilihan politik saya bisa saja kemukakan seperti itu," kata Umar Bonte dikutip dari laman detikcom, Selasa (16/5/23).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: