Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jusuf Kalla Ungkap Ekonomi Indonesia Masih Didominasi Etnis Tionghoa, Loyalis Ganjar Sebut Ini Cara Memecah Belah Bangsa

        Jusuf Kalla Ungkap Ekonomi Indonesia Masih Didominasi Etnis Tionghoa, Loyalis Ganjar Sebut Ini Cara Memecah Belah Bangsa Kredit Foto: Instagram Rocky Gerung Official
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Roda ekonomi di Indonesia, dinilai telah dikuasai oleh pengusa-pengusaha keturunan Tionghoa. Ini adalah pernyataan yang disampaikan Jusuf Kalla (JK) saat menghadiri acara halal bihalal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia atau ICMI.

        Menanggapi hal tersebut, Rocky Gerung membandingkan bagaimana Presiden Indonesia dari tahun ke tahun menyikapi isu ini.

        “Nah kita masuk pada apa yang diucapkan oleh Pak Jusuf Kalla yang yang bertahun-tahun mengamati keadaan. Meskipun, lepas dari kita sebut juga Jusuf Kalla kan oligarki sebetulnya,” kata Rocky melansir dari Rocky Gerung Official, Rabu (17/05/23). 

        “Tetapi yang diterangkan oleh Jusuf Kalla adalah sesuatu yang membahayakan keamanan nasional tuh yaitu disparitas,” tambahnya.

        Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Pemimpin yang Pemberani dan Kuat, Rocky Gerung: Itu Mah Ngaku-ngaku Dirinya Sendiri!

        “Kita memang mengerti bahwa dari zaman Orde Baru atau zaman Pak Harto isu ini udah ada di depan mata kita itu. Tetapi Orde Baru mampu untuk mengendalikan oligarki,” jelasnya.

        “Bedanya sekarang Jokowi dikendalikan oleh oligarki itu  dan kalau kita tambahkan datanya yang diucapkan oleh Pak JK misalnya kita lihat dari sisi komposisi sumbangan dari para pemuda ini pada APBN di zaman Pak Harto,” ungkapnya.

        Rocky mengatakan, saat di zaman Orde Baru, ada hak HPH untuk mengeksploitasi sumber daya kepada beberapa konglomerat.

        “Tetapi datanya menunjukkan dari di zaman Pak Harto 33% keuntungan itu kembali ke negara, lewat APBN atau lewat pajak segala macam ya. Jadi yang dieksploitasi kembali ke negara 33% itu masih balik ke negara tuh,” katanya.

        Baca Juga: Luhut Ngomel-ngomel ke Amerika dan Singapura, Rocky Gerung Senggol Proyek yang Dikontrol China

        “Kemudian, di zaman Pak SBY, angkanya menurun tinggal 27% tuh yang kembali ke negara. Zaman Pak Jokowi tinggal 7%. Jadi itu sebetulnya, faktanya kemana uang itu yang berkali-kali kita persoalkan,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: