Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, negosiasi pengelola Blok Abadi Masela untuk menggantikan Shell masih alot.
"Masih dalam proses negosiasi ya, agak alot," ujar Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (19/5/2023).
Arifin mengatakan, seharusnya Shell lebih mengerti dalam proses negosiasi yang diajukan oleh PT Pertamina untuk dapat mengelola Blok Abadi Masela dengan Inpex.
Baca Juga: JK Kritik Program Subsidi Kendaraan Listrik, Menteri ESDM Respons Begini
Hal tersebut bukan tanpa alasan, menurutnya, jika berbicara sejarah, Shell sudah sangat lama mengambil manfaat yang banyak dari hasil bumi Indonesia.
"Shell itu ya mestinya dia lebih mengerti karena sejarahnya Shell di Indonesia sudah berapa lama ya. Dia udah (mengambil) manfaatnya udah banyak," ujarnya.
Lanjutnya, ia berharap Shell dapat fleksibel dalam masalah negosiasi untuk menggantikannya dalam mengelola Blok Abadi Masela.
"Sejak dulu Shell kan ada, makanya ini untuk kepentingan Indonesia, dia enggak mau fleksibel," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Blok Masela merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang hak partisipasinya dipegang oleh Inpex dan Shell.
Namun, Shell kemudian menyatakan keinginan untuk melepas hak partisipasinya di Lapangan Abadi tersebut, sehingga harus dicari penggantinya. Sebelum menarik diri dari Blok Masela, Shell menguasai 35 persen saham participating interest (PI), sisanya dikuasai Inpex sebesar 65 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti