Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Johnny G Plate Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Pakar: Itu Sinyal bagi Parpol untuk Tunduk pada Jokowi

        Johnny G Plate Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Pakar: Itu Sinyal bagi Parpol untuk Tunduk pada Jokowi Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan penangkapan Johnny G. Plate sebagai tersangka kasus korupsi BTS Menkominfo. Selain pemberantasan korupsi, rupanya ada isyarat lain dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditangkap oleh pakar kebijakan publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat.

        Ia berpendapat, penetapan mantan Menkominfo itu tidak terlepas dari sikap Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) untuk Pilpres 2024 mendatang. Penetapan status hukum itu juga dianggapnya sebagai sinyal Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk partai politik propemerintah agar tunduk kepadanya.

        "Banyak analis yang mengulas bahwa penahanan Johhny G Plate juga artinya memberikan sinyal kepada para pendukung presiden agar senantiasa tunduk dan patuh pada kepentingan istana khususnya soal Pilpres 2024," kata Achmad belum lama ini.

        Baca Juga: Setelah Dikacangin Jokowi Hingga Menterinya Terjerat Korupsi, Kini Manuver Caleg NasDem Disoroti: Dia Terlihat Bagi-bagi Duit...

        Achmad menilai, hal tersebut dilakukan Jokowi bukan sekadar gertak sambal saja. Sebabnya, kalau menarik ke belakang di mana NasDem merupakan partai yang begitu setia mendukung Jokowi sejak 2014 bisa mendapatkan hukuman seperti ini, maka bukan tidak mungkin partai lainnya juga akan mendapatkan perlakuan serupa.

        “Bila NasDem, partai pendukung pertama dan utama pemerintahan Jokowi sejak 2014 dapat dihukum sedemikan rupa, apalagi partai yang baru merapat kepada kekuasaaan di Periode Kedua? Pesan ini ditujukan khususnya kepada Gerindra, Golkar, dan PKB yang sering bergerilya menemui kelompok oposisi baik Nasdem, Demokrat, dan PKS,” jelasnya.

        Achmad lantas melihat kalau Jokowi memberikan sinyal untuk parpol propemerintah di mana dirinya sebagai pemimpin harus dituruti kemauannya.

        Baca Juga: Sudah Dianggap Duri, NasDem Sebaiknya Mulai Tinggalkan Kabinet Jokowi: Masyarakat Pasti Apresiasi...

        “Pesan yang dilakukan istana tersebut menunjukkan presiden adalah seorang leader yang memiliki keberanian memaksa, dirinya adalah sosok independen yang tidak mau tunduk kepada siapa pun kecuali kemauannya dituruti," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: