Assad dan Zelensky Muncul di KTT Liga Arab, Putra Mahkota Arab Saudi Catat Prestasi Ini
Arab Saudi menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab dengan mengundang Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Hadirnya Assad dan Zelenskyy merupakan hasil dari kesibukan diplomasi baru-baru ini oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Putra mahkota Saudi menyambut Assad dan Zelenskyy di kota Jeddah di Laut Merah.
Baca Juga: Nyaringnya Suara Para Pemimpin Negara Arab di KTT Liga Arab, Sosok Ini Paling Ngena!
Putra mahkota Saudi kemudian menyambut setiap pemimpin yang hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk Assad yang tersenyum. Keduanya berjabat tangan dan bersalam pipi sebelum pemimpin Suriah itu masuk ke dalam aula.
"Apa pun yang dapat membantu mengurangi krisis antara Rusia dan Ukraina... kerajaan, yang menjadi perantara pertukaran tahanan tahun lalu, siap mengerahkan upaya mediasi," terangnya dalam sebuah pernyataan dukungan.
Assad disambut kembali dalam kelompok itu setelah 12 tahun diskors. Penyebabnya, Assad mengundang Rusia datang memberikan serangan di Suriah untuk membantu mempertahankan kekuasaannya selama bertahun-tahun dalam perang saudara.
Dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi telah memulihkan hubungan diplomatik dengan Iran, mengakhiri perang kerajaan yang telah berlangsung bertahun-tahun melawan pemberontak yang didukung Iran di Yaman, dan memimpin upaya kembalinya Suriah ke dalam Liga Arab yang beranggotakan 22 negara.
Pemulihan hubungan regional ini dilakukan dengan semangat yang sama ketika ia melakukannya dengan negara tetangganya, Iran.
Assad, sekutu dekat Rusia dan Iran, mengatakan bahwa ia berharap KTT ini akan menandai "tahap baru solidaritas Arab" yang akan membawa perdamaian "bukannya perang dan kehancuran." Ia menambahkan bahwa negara-negara Arab harus menolak "campur tangan pihak luar" dalam urusan mereka.
Sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan pada akhir pertemuan tersebut menolak "kehadiran asing yang tidak sah" di Suriah dan mendukung pemulangan para pengungsi Suriah.
Pernyataan tersebut juga mengutuk "kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina", meminta Lebanon untuk mengatasi kelumpuhan politiknya dan mendorong dialog di Sudan, di mana para jenderal yang saling bersaing telah berperang sejak bulan lalu.
Sementara itu berbicara dalam pertemuan tersebut dalam bahasa Inggris, Zelenskyy tampaknya menyinggung sejarah invasi dan pendudukan dunia Arab yang bermasalah, dengan mengatakan bahwa Ukraina "tidak akan pernah tunduk pada orang asing atau penjajah manapun."
Dia menyindir Iran karena memasok pesawat nirawak (drone) ke Rusia dan berbicara tentang penderitaan etnis Tatar Muslim yang hidup di bawah pendudukan Rusia di Krimea. Dia juga menuduh beberapa pihak di dewan "menutup mata" terhadap pelanggaran yang dilakukan Rusia.
Kunjungan ini dilakukan di tengah-tengah perjalanan internasional yang dilakukan oleh pemimpin Ukraina tersebut, namun hingga saat ini ia lebih banyak mengunjungi negara-negara sekutu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto