Operasi Militer Ukraina di Krimea Ternyata Direstui Amerika, Rusia Murka
Setiap serangan Ukraina di semenanjung Krimea Rusia akan ditafsirkan seperti serangan terhadap wilayah lain milik negara tersebut, Anatoly Antonov, kata Duta Besar Moskow untuk Amerika Serikat, pada Minggu (21/5/2023).
“Persetujuan tanpa syarat untuk menyerang Krimea menggunakan senjata Amerika dan Barat lainnya serta pertimbangan negara-negara Barat untuk memasok Ukraina dengan jet tempur F-16 jelas menunjukkan bahwa AS tidak pernah tertarik pada perdamaian dan Rusia benar telah memulai kampanye militernya di Ukraina," terang Antonov, dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Baca Juga: Klaim 'Kemenangan' Wagner Dibayar Kontan Tentara Ukraina: Musuh Gagal, Giliran Kami Mengepung
Komentarnya muncul setelah pada hari sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyuarakan tidak keberatan Ukraina mencapai target di semenanjung, yang sebagian besar memilih untuk bergabung dengan Rusia pada 2014 setelah kudeta yang didukung Barat di Kiev.
"Kami belum membatasi Ukraina untuk dapat menyerang wilayahnya... Apa yang kami katakan adalah bahwa kami tidak akan mengizinkan Ukraina dengan sistem AS untuk menyerang Rusia. Dan kami yakin Krimea adalah Ukraina," kata Sullivan kepada CNN.
Dia melanjutkan untuk memperingatkan Washington terhadap "penilaian tanpa pertimbangan terhadap Krimea, terutama dalam hal 'memberkati' rezim Kiev atas serangan udara" di semenanjung itu.
Antonov juga mengecam pembicaraan tentang memasok Ukraina dengan F-16, menunjukkan bahwa Kiev kekurangan infrastruktur dan personel untuk mengoperasikannya sendiri.
“Apa yang akan terjadi jika pesawat tempur Amerika lepas landas dari lapangan terbang NATO, yang dioperasikan oleh ‘sukarelawan’ asing?” katanya bertanya.
Pernyataan Sullivan juga memicu kemarahan dari Wakil Perdana Menteri Krimea Georgy Muradov, yang berpendapat bahwa dengan mengizinkan Ukraina menggunakan pesawat buatan AS untuk menargetkan semenanjung, Gedung Putih telah "setuju untuk melancarkan perang nuklir".
Pejabat itu ingat bahwa Krimea menampung Armada Laut Hitam Rusia.
“Serangan terhadap salah satu pilar keamanan strategis Rusia secara hukum mewajibkan negara kami untuk menggunakan semua cara yang tersedia untuk mencegahnya dirusak,” katanya.
Ia menambahkan bahwa ini bisa berarti menghancurkan hub yang digunakan untuk mengirimkan senjata Barat ke Ukraina, termasuk yang terletak di wilayah NATO.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: