Kembali Ungkit Politik Identitas Saat Kritik Anies, PDIP Dilibas Habis: Ini Bukti, Mereka Tidak Bisa Beradu Gagasan
Eks Komisaris Ancol, Geisz Chalifah keheranan melihat kritikan yang dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto jelang Pilpres 2024.
Dirinya menyoroti bagaimana politikus senior tersebut masih saja mengungkit isu politik identitas untuk menyerang sosok dari Anies Baswedan.
Menurutnya, hal tersebut dapat dengan mudah dibantah. Justru ia balik mempertanyakan mengapa hanya masalah tersebut yang selalu diungkit oleh lawan dari Anies.
"Menarasikan politik Identitas berulang-ulang yg selama lima tahun tak ada buktinya itu. Bahkan telah dibantah oleh para pemuka agama baik dari Kristiani, Hindu dll," cuit Geisz di Twitter, Selasa (23/05/2023).
Tak hanya itu, menurutnya politik identitas yang disematkan kepada sosok mantan gubernur itu hanyalah kebohongan belaka. Anies menurutnya telah adil untuk warga di DKI Jakarta.
Geisz justru balik memberikan kritikannya untuk Hasto. Dirinya mengatakan bahwa pernyataan kali ini adalah bukti bahwa lawan tak memiliki kemampuan untuk beradu gagasan dalam pesta demokrasi.
"Semua mendapat kesetaraan dimasa Anies jadi Gubernur. Adalah fakta mrk tidak punya kemampuan dalam beradu gagasan," pungkasnya.
Diketahui, Elite PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membalas sindiran Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menyindir bacapres partainya, Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Anies Baswedan Blak-blakan: Hari Ini Sebagian dari Kita Merasakan Kebebasan yang Tertekan!
Hasto menyebut partai wong cilik membentuk kader dengan rasa kepemimpinan yang berakar ke bawah, bukan berakar pada politik identitas maupun sekelompok elite.
“Tetapi kultur kepemimpinan yang dibangun PDIP adalah kultur kepemimpinan yang berakar ke bawah, bukan berakar ke elite. Apalagi berakar pada politik identitas itu bukan PDIP,” katanya di Kantor PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2023).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar