Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tekan Emisi Karbon, Pebisnis ASEAN Luncurkan Proyek Industri Berkelanjutan

        Tekan Emisi Karbon, Pebisnis ASEAN Luncurkan Proyek Industri Berkelanjutan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) mengingatkan para pebisnis di negara Asia Tenggara untuk mengutamakan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Ini penting demi menekan ancaman dampak perubahan iklim.

        Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid mengatakan sebagai upaya konkret, ASEAN-BAC telah meluncurkan proyek berkelanjutan untuk mendukung bisnis dalam mengurangi emisi karbon dan bertransisi ke masa depan yang berkelanjutan.

        Inisiatif ini termasuk ASEAN Net Zero Hub dan ASEAN Carbon Center of Excellence,”Kata Arsjad di Jakarta, kemarin. Menurutnya, pembangunan berkelanjutan di ASEAN adalah hal yang perlu dilakukan. Begitu juga secara global melalui inisiatif inovatif dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.

        Pembangunan berkelanjutan mengurangi dampak dari ancaman perubahan iklim yang dibarengi dengan komitmen antara berbagai pihak untuk membuat ekosistem industri, ekonomi, usaha, dan lingkungan yang berkelanjutan dan hijau,” Kata Ketua Umum Kadin itu.

        Secara global, pembangunan berkelanjutan menjadi kebutuhan untuk menciptakan ekosistem yang lebih baik dan lebih hijau bagi ekonomi, industri, lingkungan dan masyarakat. Dalam pandangannya, kerjasama dengan sektor bisnis dan swasta dinilai sangat penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

        Dan ASEAN-BAC sepenuhnya berkomitmen untuk mendukung upaya tersebut. Arsjad bilang melalui proyek berkelanjutan, ASEAN-BAC menunjukkan komitmennya dalam mendorong industri yang berkelanjutan dan hijau. Mempromosikan pembangunan berkelanjutan di sektor swasta adalah sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

        "Transisi membutuhkan komitmen besar dan harus kita bayar mahal. Tapi memang harus kita lakukan karena manfaatnya akan dirasakan oleh anak cucu kita di masa mendatang,”tegasnya.

        Dia mengungkapkan 8% emisi karbon global dan termasuk dalam kawasan yang rentan terhadap perubahan iklim. Karena itu seluruh pihak harus mengambil tindakan dari sekarang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: