Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kejar Target Lifting, SKK Migas Dorong KKKS Lebih Agresif di 2023

        Kejar Target Lifting, SKK Migas Dorong KKKS Lebih Agresif di 2023 Kredit Foto: Screenshot
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan terus mendorong kerja agresif untuk dapat memenuhi target produksi dan lifting 2023. 

        Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, sebagai upaya melakukan sinergi dan kolaborasi yang lebih kuat, SKK Migas melakukan rapat kerja produksi, metering, dan pemeliharaan fasilitas bersama dengan pimpinan tertinggi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). 

        “Rapat Kerja Produksi, Metering, dan Pemeliharaan Fasilitas Tahun 2023 ini merupakan salah satu upaya dari SKK Migas untuk merumuskan langkah-langkah dan strategi dalam rangka mencapai target produksi jangka pendek tahun 2023 dan sekaligus mewujudkan visi jangka panjang tahun 2030, yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD)," ujar Dwi dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (30/5/2023).

        Baca Juga: Ciptakan Ketahanan Energi, SKK Migas Dorong Investasi Eksplorasi hingga Rp45 Triliun 

        Dwi menyampaikan, angka-angka capaian tersebut patut disyukuri karena kinerja produksi dan lifting kuartal I tahun 2023 ini telah membaik dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, menurutnya, SKK Migas dan KKKS harus menyadari bahwa realisasi tersebut masih berada di bawah target. 

        “Kondisi ini menuntut kita untuk terus mencari upaya untuk mengatasi kendala produksi, meningkatkan produksi dari lapangan migas aktif, mengaktifkan lapangan migas Idle, serta melakukan percepatan produksi dari sumur atau lapangan baru. Upaya tersebut tentunya memerlukan produk dan teknologi yang tepat," ujarnya.

        Ia mengingatkan bahwa untuk menyelesaikan berbagai tantangan di industri hulu migas membutuhkan koordinasi, kolaborasi, dan sinergi semua pihak untuk mencapai target. 

        "Komitmen investasi hulu migas tahun 2023 yang mencapai US$15,3 miliar harus dapat diserap seluruhnya. Momentum yang baik di kuartal I 2023 harus menjadi pendorong untuk implementasi program yang lebih masif dan agresif di kuartal II 2023 hingga akhir tahun nanti," ungkapnya.

        Lanjutnya, ia menyebut bahwa target produksi dan lifting migas nasional tahun 2023 yang ditetapkan oleh pemerintah lebih tinggi dari persetujuan WP&B tahun 2023.

        Oleh karena itu, SKK Migas dan KKKS terus mencari upaya “Filling The Gap (FTG)” dalam mencapai target nasional. Untuk mendukung pencapaian target produksi dan lifting nasional, pada rapat kerja tersebut dilakukan pembahasan yang mencakup beberapa hal.

        Salah satunya, production technology implementation–artificial lift optimization, debottlenecking production facility and stock reduction, gas fuel optimization and flare reduction, planned maintenance optimization dan oil and gas measurement.

        Dwi menambahkan bahwa aksi nyata secara masif dan agresif menjadi hal yang krusial untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan.

        "Sikap-sikap proaktif, jemput bola adalah hal-hal yang didorong untuk menjadi spirit kita bersama dalam menyelesaikan setiap tantangan ataupun antisipasi potensi kendala yang muncul," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: