Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Amerika dan PBB Kutuk Peluncuran Roket Berteknologi Rudal Balistik Korea Utara

        Amerika dan PBB Kutuk Peluncuran Roket Berteknologi Rudal Balistik Korea Utara Kredit Foto: Reuters/Kim Hong-Ji
        Warta Ekonomi, Washington -

        Amerika Serikat dan PBB pada Selasa (30/5/2023) mengutuk percobaan peluncuran satelit militer Korea Utara dan menyerukan kepada negara tersebut untuk terlibat dalam negosiasi untuk denuklirisasi Semenanjung Korea. 

        "Amerika Serikat mengutuk keras Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atas peluncurannya yang menggunakan teknologi rudal balistik, yang merupakan pelanggaran yang kurang ajar terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB, meningkatkan ketegangan, dan berisiko mengganggu kestabilan situasi keamanan di wilayah tersebut dan sekitarnya," ujar Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Adam Hodge.

        Baca Juga: Kim Jong Un Gagal Luncurkan Roket, Korea Selatan: Jatuh, Kehilangan Daya Dorong

        "Peluncuran ruang angkasa yang diklaim ini melibatkan teknologi yang secara langsung berkaitan dengan program rudal balistik antarbenua DPRK," kata Hodge dalam sebuah pernyataan, dikutip Anadolu Agency.

        Washington menyerukan agar semua negara mengutuk peluncuran tersebut dan mendesak Korea Utara untuk datang ke meja perundingan yang serius.

        "Pintu diplomasi belum tertutup, namun Pyongyang harus segera menghentikan tindakan provokatifnya dan memilih untuk terlibat. Amerika Serikat akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan tanah air Amerika dan pertahanan Republik Korea serta sekutu-sekutu Jepang," kata pernyataan tersebut.

        Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengutuk keras peluncuran satelit militer tersebut, kata juru bicaranya, Stephane Dujarric, dan menambahkan bahwa "setiap peluncuran yang menggunakan teknologi rudal balistik bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan yang relevan."

        Guterres mengulangi seruannya kepada Korea Utara untuk menghentikan tindakan semacam itu dan segera melanjutkan dialog untuk mencapai tujuan perdamaian yang berkelanjutan dan denuklirisasi Semenanjung Korea yang lengkap dan dapat diverifikasi.

        Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa Korea Utara meluncurkan roket tersebut sekitar pukul 6.30 pagi pada hari Rabu (21:30GMT, Selasa), sesuai dengan jadwal peluncuran yang dijadwalkan antara hari Rabu dan 11 Juni.

        Namun, Korea Utara kemudian mengakui kegagalan peluncuran tersebut dan menyatakan tekadnya untuk melakukan percobaan lagi pada kesempatan berikutnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: