Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Manuver Cawe-cawe Bisa Rusak Demokrasi, Presiden Jokowi Diminta Mengambil Cuti: Lebih Bermartabat

        Manuver Cawe-cawe Bisa Rusak Demokrasi, Presiden Jokowi Diminta Mengambil Cuti: Lebih Bermartabat Kredit Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kritikus Kawakan, Faizal Assegaf menyoroti keinginan untuk cawe-cawe dalam pesta demokrasi yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di 2024.

        Dirinya mengatakan manuver tersebut sangatlah membahayakan kelangsungan demokrasi di Indonesia. Pasalnya hal tersebut akan mengakibatkan keberpihakan dari negara dalam pesta demokrasi.

        Baca Juga: 8 Fraksi Partai Politik di DPR Tegas Tolak Keputusan Pemilu Proporsional Tertutup oleh MK, Rocky Gerung: Ini Dimulai dari Ambisi Jokowi!

        Menurutnya, Jokowi sebaiknya cuti atau mundur dari jabatannya jika tetap memaksakan ingin cawe-cawe dalam pesta demokrasi. Dengan hal itu, fasilitas negara tetap aman tidak digunakan demi kepentingan politik.

        "Kalau Jokowi mau terlibat cawe-cawe Pilpres dan bertindak sebagai petugas partai, sebaiknya mengambil cuti atau mundur dari kursi presiden. Agar fasilitas dan anggaran negara tidak dicopet untuk operasional politik terselubung," cuitnya dalam Twitter @faizalassegaf, Kamis (01/06/2023).

        Faizal mengatakan dengan melakukan hal tersebut, harga serta martabat kepala negara tersebut akan tetap terjaga sebagai orang yang paham akan demokrasi.

        "Cuti atau mundur dari jabatan presiden jauh lebih bermartabat. Jokowi bebas usung Capres idolanya dan jadi koordinator penggalangan buzzer. Dengan demikian demokrasi tidak dirusak oleh syahwat kekuasaan yang membabi-buta," lanjutnya.

        Baca Juga: Relawan Rumah Jokowi Yakin Ganjar Pranowo Bakal Lanjutkan Perpindahan IKN

        Cuti maupun turun jabatan sebaiknya dilakukan oleh Jokowi. Hal ini demi menjaga esensi demokrasi yang masih tersisa di Indonesia.

        Selain itu, situasi politik yang semakin panas juga akan sedikit reda dengan adanya manuver tegas yang dilakukan oleh Jokowi.

        Baca Juga: Relawan Rumah Jokowi Deklarasi Ganjar Presiden, Tolak Prabowo Cawapres

        "Bila Jokowi ngotot cawe-cawe, tindakan bobrok jelas itu berpotensi memicu Pilpres berubah jadi arena kecurangan. Akibatnya situasi nasional jelang pemilu tambah gaduh dan sangat membahayakan persatuan nasional," pungkasnya.

        Sebagaimana diketahui, Jokowi memberikan pernyataan sikap sebagai Kepala Negara di tengah dinamika politik menjelang Pemilu 2024. Ia mengatakan harus 'cawe-cawe' demi kepentingan nasional dan negara.

        Baca Juga: Prabowo Subianto Sengaja Pakai Nama Presiden Jokowi Untuk Tarik Suara Masyarakat

        “Saya enggak akan netral. Untuk negara ini, saya perlu cawe-cawe,” tegas Jokowi kepada pemimpin redaksi sejumlah media massa dan content creator di Istana Negara, Senin (29/5/2023).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: