Soal Perubahan Akronim PMI, Kepala BP2MI Tegaskan Itu Usulan Palang Merah Indonesia
Kepala Badan Perlindung Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengklarafikasi kabar terkait revisi Perpres Nomor 90 Tahun 2019 terkait akronim penggunaan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Benny mengatakan, tidak bakal melakukan perubahan akronim PMI, meski memiliki kesamaan dengan Palang Merah Indonesia yang juga memakai singkatan PMI.
"Saya ingin klarifikasi berita hari ini bahwa BP2MI tidak pada posisi untuk mengusulkan perubahan akronim PMI. Usulan perubahan itu datangnya pengurus Palang Merah Indonesia. Bagi kami yang merubah itu adalah menjadi domain pihak berwenang," kata Benny saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Dia menjelaskan, penggunaan akronim PMI yang digunakan lembaganya memiliki dasar Undang-Undang (UU) yang menjadi landasan hukum.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani (Hanura) itu, hal tersebut merupakan perintah negara, bukan atas kemauan sendiri dari pihak BP2MI.
"Kita memiliki dasar undang yang berbeda, kita memiliki logo kelembagaan berbeda, kita memiliki nomor klatur nama lembaga yang berbeda, di sana adalah Palang Merah Indonesia dan di sini adalah Badan Perlindung Pekerja Migran Indonesia tentu berbeda," ujarnya.
Benny menyebutkan dalam penggunaan akronim PMI dalam kegiatan BP2MI bukan menggunakan kalimat tunggal. Dia mencontohkan seperti misalnya, Pekerja Migran Indonesia Ilegal.
"Kalau pun saya bersama jajaran BP2MI selalu mengunakan PMI itu tidak pernah tinggal, misalnya kita menyebut menghindari penempatan pekerja migran Indonesia atau PMI, kita menangani PMI terkendala, PMI yang sakit jadi tidak pernah tunggal," ujarnya.
Kendati begitu, Benny menghormati atas permintaan Palang Merah Indonesia yang meminta BP2MI untuk merubah akronim PMI. Namun, Dia menegaskan, hal tersebut bukan wewenang lembaganya.
"Jadi atas dasar apa yang diminta Palang Merah Indonesia untuk kita memberikan penghormatan dengan permintaannya agar BP2MI tidak menggunakan akronim PMI tentu kita menyerahkan kepada pihak berwenang, bukan wewenang kita," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat