Aktivis Buruh Serukan Kaum Buruh Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden: Rekam Jejak Jelas, Bukan Sekadar Janji!
Aktivis Buruh, Ridwan Monoarfa menilai sosok Anies Baswedan harus diberi kesempatan dan didukung untuk menjadi presiden di 2024 nanti.
Ridwan menilai Anies punya rekam jejak yang tak terbantahkan dalam memperjuangkan kaum buruh.
“Saya cuma mau pesan buruh Indonesia, kasih kesempatan lah sama Anies ya cuman itu pesan saya,” ujar Ridwan saat bincang bersama loyalis Anies Baswedan, Indra Charismiadji, di kanal Youtube Laman TV, dikutip Selasa (6/6/23).
“Kita cek sama-sama secara objektif Siapa yang punya rekam jejak ya. jangan baru ‘akan’, bukan janji ya bukan janji, itu Fatamorgana itu PHP itu pemberi harapan palsu. Mulai dengan kerja calon Presiden itu harus kita mulai dengan rekam jejak itu ada poin saya untuk kalangan buruh,” tambahnya.
Baca Juga: Aktivis Buruh Sebut Anies Baswedan Tak Cukup Cuma Jadi Gubernur: Harus Jadi Presiden!
Ridwan mendasari pernyataannya tersebut karena menilai Anies sudah menorehkan rekam jejak memperjuangkan kaum buruh.
Salah satu pendekatan memperjuangkan kaum buruh yang dilakukan Anies, menurut Ridwan, adalah di mana Anies mengangkat aspek soal daya beli buruh bukan hanya soal menaikkan upah buruh yang mana itu juga dilakukan Anies.
“Kenapa saya bilang Anies? Anies itu saya agak kagum ya sama dia, dia bicara soal daya beli buruh, dia tidak bicara naik upah berapa tapi bagaimana buruh punya daya beli,” ujar Ridwan.
“Saya harus menyatakan dari rekam jejak kalau kita bicara dari sisi buruh itu Anies,” tambahnya.
Menurut Ridwan, pada dasarnya aspek daya beli buruh yang ia sebut sebagai purchasing power sangat penting dalam roda perekonomian.
Penekanan Anies dalam memerhatikan daya beli buruh menurut Ridwan berdampak dari berbagai aspek.
“Jadi sekali lagi ya Anies Itu adalah masa depan kaum buruh, karena itu tadi dia mulai dengan Purchasing power,” jelasnya.
“Apa efek dengan Purchasing Power? ini artinya dengan buruh berbelanja dengan kemampuan-kemampuannya dia itu akan punya efek terhadap pertumbuhan ekonomi, UMKM akan bergerak,” tambahnya.
Ridwan mencontohkan salah satu keberpihakan Anies pada buruh yakni soal biaya transportasi kaum buruh.
Dengan kebijakan Anies yang gratiskan biaya transportasi buruh, upah buruh menurut Ridwan bisa dimaksimalkan untuk keperluan lain.
“Soal transportasi, Anda lihat transportasi di Jakarta buruh itu sangat dihemat 30%. Apa artinya? mestinya dia gaji 100 karena uang transportnya dia harus pakai 30, dengan kebijakan Anies itu bisa tinggal 10%, artinya Anies memberikan biaya beli di dalam transportasi itu dari biasa dia keluar dia tinggal 10 persen itu artinya kuat betul penghematan gaji buruh untuk digunakan dia juga bagaimana memperhatikan tempat tinggal tempat tinggal kalangan masyarakat yang dekat dengan perusahaan.
Baca Juga: Terus Nyungsep! Makin Nggak Ketolong Lagi Elektabilitas Anies Baswedan, SMRC: Melemah!
Untuk diketahui, Anies sempat jadi buah bibir nasional di tahun 2022 setelah berani menaikkan upah buruh (5,1%) di atas ketentuan yang di atur oleh pemerintah pusat. Anies juga berharap daya beli buruh tidak turun.
"Yang lebih penting adalah melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak turun," kata Anies mengutip kompas.com.
Terkait subsidi transportasi buruh juga Anies tunaikan di mana ia dan wakilnya saat itu yakni Sandiaga Uno meluncurkan kartu pekerja.
"Melalu kajian yang kami lakukan, 30 persen penghasilan mereka (buruh) untuk transportasi, 30-35 persen penghasilan untuk pangan. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, kami berikan intervensi kebijakan untuk memberikan fasilitas," kata Sandiaga, dikutip dari laman kompas.com.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: