Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semua Mohon Siap-siap! Jika Moeldoko Cs Dimenangkan MA, Pasukan Mas AHY Disebut Tidak Akan Tinggal Diam

Semua Mohon Siap-siap! Jika Moeldoko Cs Dimenangkan MA, Pasukan Mas AHY Disebut Tidak Akan Tinggal Diam Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guru Besar Hukum Tata Negara, Denny Indrayana menilai Partai Demokrat yang saat ini kepemimpinan sah berada di kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak akan tinggal diam jika Peninjauan Kembali (PK) kubu Moeldoko Cs ke Mahkamah Agung (MA) yang merupakan upaya terakhir pengambilalihan partai benar-benar dikabulkan.

Bukannya tanpa alasan, menurut Denny, Moeldoko yang saat ini merupakan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) tak punya posisi kuat untuk mengklaim Partai Demokrat karena tak pernah jadi kader partai.

“Saat ini, KSP Moeldoko tiba-tiba mengaku sebagai Ketum Partai Demokrat. Beliau bukan anggota Demokrat. Jadi, bukan konflik internal. Ini pihak eksternal, KSP Presiden Jokowi yang mau mengambil alih partai orang lain,” ujar Denny dalam rilisnya yang dibagikan di laman Integrity Law Firms, dikutip Jumat (4/6/23).

Baca Juga: Moeldoko Cs Terus Berupaya Ambil Alih Demokrat dari Kepemimpinan AHY, Amien Rais: Pasti Atas Perintah dan Arahan Jokowi!

Denny menilai apabila upaya Moeldoko Cs dikabulkan MA, maka ada dampak lanjutan yang tak main-main untuk perpolitikan Indonesia di kemudian hari.

Dikabulkannya upaya Moeldoko menurut Denny akan menunjukkan bahwa kekuasaan bisa merebut partai-partai lainnya.

“Sekali dibiarkan, maka semua partai rentan direbut tangan-tangan kuasa. Jika modus Moeldoko merebut Demokrat disahkan oleh PK di Mahkamah Agung, maka imbasnya bisa menunda pemilu. Karena saya duga Demokrat tidak akan diam, demikian juga pendukung bacapres yang dirugikan,” ungkapnya.

Karenanya, Denny blak-blakan meminta sosok Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk turun tangan agar penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden tidak terjadi.

Menurut Denny, Megawati sudah terbukti merupakan orang yang memegang teguh prinsip demokrasi sehingga perlu ambil tindakan atas upaya-upaya yang mengarahkan pada penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan.

Baca Juga: Anies Baswedan Tak Pedulikan Warga Minoritas di DKI Jakarta? Pendeta Blak-blakan Bongkar Habis: Dia Betul-betul...

“Saat ini keselamatan bangsa sedang dipertaruhkan. Masalahnya bukan sistem pemilu tertutup atau terbuka, tapi pemilu yang tertunda,” jelasnya.

“Saya lihat, Ibu paling tegas menolak presiden tiga periode, lugas menolak penundaan pemilu. Ibu Megawati, gerakan penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan Presiden Jokowi masih terus serius dikerjakan sekelompok pihak,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: