Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aktivis Buruh Sebut Anies Baswedan Tak Cukup Cuma Jadi Gubernur: Harus Jadi Presiden!

Aktivis Buruh Sebut Anies Baswedan Tak Cukup Cuma Jadi Gubernur: Harus Jadi Presiden! Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aktivis Buruh Sebut Anies Baswedan Tak Cukup Cuma Jadi Gubernur: Harus Jadi Presiden! 22

Aktivis Buruh, Ridwan Monoarfa menilai sosok Anies Baswedan tak cukup jika hanya mengisi posisi Gubernur DKI Jakarta.

Ia menilai mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut harus bisa menjadi seorang presiden.

“Bagi saya Anies itu harus diberi kesempatan lebih luas untuk tidak hanya jadi Gubernur DKI atau mantan Gubernur tapi harus jadi Presiden Republik Indonesia 2024,” ujar Ridwan saat bincang bersama loyalis Anies Baswedan, Indra Charismiadji, di kanal Youtube Laman TV, dikutip Selasa (6/6/23).

Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

Bukannya tanpa alasan, Ridwan menilai Anies Baswedan dengan rekam jejak yang telah ditorehkan sejauh ini layak menjadi seorang pemimpin nasional.

Terlebih, menurutnya Anies punya rekam jejak memperjuangkan hak buruh.

“Kenapa saya bilang Anies? Anies itu saya agak kagum ya sama dia, dia bicara soal daya beli buruh, dia tidak bicara naik upah berapa tapi bagaimana buruh punya daya beli,” ujar Ridwan saat bincang bersama loyalis Anies Baswedan, Indra Charismiadji, di kanal Youtube Laman TV, dikutip Selasa (6/6/23).

“Saya harus menyatakan dari rekam jejak kalau kita bicara dari sisi buruh itu Anies,” tambahnya.

Menurut Ridwan, pada dasarnya aspek daya beli buruh yang ia sebut sebagai purchasing power sangat penting dalam roda perekonomian.

Penekanan Anies dalam memerhatikan daya beli buruh menurut Ridwan berdampak dari berbagai aspek.

Baca Juga: Terus Nyungsep! Makin Nggak Ketolong Lagi Elektabilitas Anies Baswedan, SMRC: Melemah!

“Jadi sekali lagi ya Anies Itu adalah masa depan kaum buruh, karena itu tadi dia mulai dengan Purchasing power,” jelasnya.

“Apa efek dengan Purchasing Power? ini artinya dengan buruh berbelanja dengan kemampuan-kemampuannya dia itu akan punya efek terhadap pertumbuhan ekonomi, UMKM akan bergerak,” tambahnya.

Ridwan mencontohkan salah satu keberpihakan Anies pada buruh yakni soal biaya transportasi kaum buruh.

Dengan kebijakan Anies yang gratiskan biaya transportasi buruh, upah buruh menurut Ridwan bisa dimaksimalkan untuk keperluan lain.

“Soal transportasi Anda lihat transportasi di Jakarta buruh itu sangat dihemat 30%. Apa artinya? mestinya dia gaji 100 karena uang transportnya dia harus pakai 30, dengan kebijakan Anies itu bisa tinggal 10%, artinya Anies memberikan biaya beli di dalam transportasi itu dari biasa dia keluar dia tinggal 10 persen itu artinya kuat betul penghematan gaji buruh untuk digunakan, dia juga bagaimana memperhatikan tempat tinggal tempat tinggal kalangan masyarakat yang dekat dengan perusahaan.

“Bagi saya itu pendekatan yang hebat hal yang paten ya. Ini kita bicara rekam jejak Saya tidak bicara Anies sedang menginginkan apa,” tambahnya.

Untuk diketahui, Anies sempat jadi buah bibir nasional di tahun 2022 setelah berani menaikkan upah buruh (5,1%) di atas rekomendasi yang di atur oleh pemerintah pusat. Anies juga berharap daya beli buruh tidak turun.

"Yang lebih penting adalah melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak turun," kata Anies mengutip kompas.com.

Baca Juga: Aktivis Buruh Sebut Anies Baswedan Tak Cukup Cuma Jadi Gubernur: Harus Jadi Presiden!

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: