Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin, meyakini bahwa Indonesia mampu mengekspor bahan makanan khususnya sayur mayur yang dibutuhkan negara lain. Dalam hal ini, Indonesia juga dapat bersaing dengan negara-negara lain, seperti China dan Thailand, karena letak geografis Indonesia yang lebih dekat dengan Singapura.
"China itu kan jauh sekali, 2 minggu [untuk transportasi], padahal kita hanya 1 hari 1 malam saja sampai. Artinya dari segi waktu, dari segi transportasi, dari jarak itu lebih menguntungkan, mungkin kualiatasnya juga sama," ungkap Wapres ketika meninjau Batamindo Green Farm, yang berlokasi di Jl. Gajah Mada KM. 9, Tiban Indah, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (7/6/2023).
Baca Juga: Wapres Minta Maskapai Tidak Delay Terbangkan Jemaah Haji Indonesia
Dalam hal ini, Batamindo Green Farm dalam menghasilkan produk sayuran yang berkualitas tinggi, tidak hanya untuk pasar dalam negeri, tetapi juga luar negeri, yaitu Singapura. Wapres pun mengapresiasi usaha yang telah dilakukan Batamindo Green Farm dalam menghasilkan produk sayuran yang berkualitas tinggi tersebut.
"Kita bangga bahwa kita Indonesia bisa mengeskpor hasil-hasil sayuran di Batamindo Green Farm," ungkap Wapres.
Budi Daya Pertanian dengan Plasma Farming (Pertanian Plasma)
Untuk mendukung ketahanan pangan, berbagai inovasi budi daya pertanian terus dikembangkan, salah satunya Plasma Farming (pertanian plasma), inisiatif program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dijalankan oleh Batamindo Green Farm. Pertanian plasma telah berperan penting dalam meningkatkan kualitas produksi petani lokal agar dapat bersaing di pasar internasional.
Melalui program ini, Batamindo Green Farm memberikan pelatihan dalam teknik pertanian modern yang dipandu oleh tim agronomis yang berpengalaman dari Batamindo Green Farm. Selain itu, juga diberikan modal usaha berupa pendanaan untuk pembelian bahan baku pertanian berkualitas kepada para petani. Dengan dukungan ini, petani lokal dapat mengadopsi metode pertanian yang lebih efektif dan modern, memanfaatkan teknologi terbaru, serta praktik terbaik dalam rangka meningkatkan hasil panen dan kualitas produk mereka.
Batamindo Green Farm melakukan quality check terhadap hasil tanam petani plasma sesuai standar ekspor. Produk yang memenuhi standar langsung dipasarkan, tanpa perlu usaha tambahan dari petani dalam strategi pemasaran.
"Saya ingin bahwa selain kebun inti yang dilakukan perusahaan, itu juga ada kebun yang sifatnya [teknologi] plasma, yang [diberikan kepada] masyarakat sehingga masyarakat lebih terbantu," tegas Wapres Ma'ruf Amin.
"Teknologi seperti ini juga kita ingin kembangkan di masyarakat yang lebih luas, walaupun mereka mandiri [menghasilkan produk pertanian] dalam bentuk [lahan pertanian] yang sedikit-sedikit," tambahnya.
Chief Operating Officer (COO) Batamindo Green Farm, Agustiadi Lee, menjelaskan bahwa produk sayuran yang dihasilkan di Batam ini, 20 persen untuk pasar lokal, dan 80 persen untuk pasar Singapura. "Jadi bisa dicari di supermarket-supermarket lokal dan juga di Singapura," ungkapnya.
Agustiadi menambahkan bahwa perusahaan ini juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dengan jumlah pekerja lebih dari 500 orang.
Baca Juga: Wapres Ajak Pemilih di Luar Negeri Segera Mendaftarkan Diri Jelang Pemilu
"Mereka tinggal di perumahan-perumahan sekitar sini, pak. Kecuali orang-orang yang profesional itu kita bawa dari luar kota [Batam]. Tapi kalau untuk pekerjaan sehari-hari, kita banyak dari warga lokal, kebanyakan ibu-ibu," jelasnya.
Sebagai informasi, Batamindo Green Farm merupakan pertanian hidroponik terbesar dan modern di Indonesia. Dengan menggunakan metode bertanam hidroponik yang inovatif, perusahaan ini mampu menghasilkan beragam produk sayuran segar dengan kualitas terbaik yang dijaga dengan ketat.
Batamindo Green Farm mulai dibangun di Batam pada pertengahan tahun 2020 dengan luas 50 ha dan terus melakukan ekspansi ke Cikampek, Jawa Barat dengan luas 150 ha sehingga saat ini total memiliki sekitar 200 hektare yang telah beroperasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: