Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Transisi ke Mobil Listrik Lamban, Bos Toyota Akio Toyoda Mau Digulingkan!

        Transisi ke Mobil Listrik Lamban, Bos Toyota Akio Toyoda Mau Digulingkan! Kredit Foto: Twitter/Automotive_News
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Toyota sudah terlambat memperkenalkan kendaraan listrik sepenuhnya, dan sekarang ketika perusahaan seperti BMW memiliki empat atau lebih EV dalam jangkauan mereka, Toyota baru memiliki satu: bZ4x .

        Kini, lambannya pertumbuhan kendaraan listrik di Toyota mungkin akan memukul visi ketua perusahaan Akio Toyoda untuk masa depan. Menurut The Wall Street Journal, ketua dewan perusahaan akan menghadapi pemungutan suara menentang kepemimpinannya yang dibawa oleh pemegang saham pembuat mobil.

        Baca Juga: Bill Gates Harus Berbesar Hati, Untuk Pertama Kali Harta Kekayaannya Dilampaui Miliarder Ini!

        Pemegang saham termasuk kantor pengawas keuangan Kota New York, Sistem Pensiun Pegawai Publik California dan beberapa manajer aset Eropa mengatakan mereka telah memilih atau berencana untuk memecat beberapa direktur Toyota termasuk Toyoda dari kursi dewan mereka pada pertemuan hari Rabu.

        Melansir Jalopnik di Jakarta, Selasa (13/6/23) sambil mengutip masalah tata kelola sebagai salah satu alasan, mereka mengatakan suara mereka juga merupakan protes terhadap kebijakan Toyoda yang tidak menetapkan tanggal untuk semuanya bertenaga listrik.

        Brad Lander, pengawas keuangan Kota New York dan salah satu pemegang saham yang ingin memberikan suara tentang masalah tersebut, mengatakan kepada The WSJ bahwa dia ingin diyakinkan bahwa ada transisi ke EV yang sedang berlangsung di Toyota.

        Tidak mengherankan jika fokus pemungutan suara ini tertuju pada Toyoda. Pria berusia 67 tahun itu telah menjadi suara peringatan yang langka terhadap kegilaan industri otomotif terhadap EV. Dia percaya dunia belum siap untuk menggunakan mobil listrik karena masalah seperti infrastruktur pengisian yang tidak memadai, kekurangan bahan baterai dan ketergantungan banyak negara pada bahan bakar fosil penghasil karbon untuk listrik, menurut WSJ.

        Namun, situs tersebut melaporkan bahwa ini mungkin tidak cukup bagi Toyoda untuk kehilangan kursinya, kemungkinan dia kehilangan suara tetap sangat kecil. Namun, dikatakan bahwa suara seperti ini digunakan untuk memprotes para eksekutif dan membantu mendorong bisnis untuk mengikuti cara berpikir mereka.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: